Ekonomi dan Bisnis

Bisnis Thrifting Menjanjikan, Pedagang Asal Banjarbaru Ini Ungkap Omset Per Malam

Bisnis pakaian thrifting makin menggiurkan. Pelaku usaha mengungkapkan keuntungan besar dengan modal kecil

Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rizki Fadillah
PEDAGANG THRIFTING- Lapak pedagang thrifting yang buka di emperan toko Jalan Ahmad Yani kawasan Simpang Empat, Kota Banjarbaru.  

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Bisnis pakaian thrifting makin menggiurkan. Pelaku usaha mengungkapkan keuntungan besar dengan modal kecil.

Salah seorang pedagang pakaian thrifting di Kalimantan Selatan, Gusti Tajudinor mengaku sudah 6 tahun menggeluti usaha pakaian bekas impor tersebut.

Belum lama tadi, Ia membuka lapak di emperan toko Jalan Ahmad Yani kawasan Simpang Empat Kota Banjarbaru, bersama pedagang lain alias berkelompok.

Selain di Banjarbaru, Tajudin juga mengampar lapak di Pasar Subuh Jalan Pasar Baru Kota Banjarmasin setiap hari Minggu.

“Barang yang standar di bawah kami bawa ke Banjarmasin menjajakan, disini (Banjarbaru) yang bagus-bagus,” katanya.

Baca juga: Ubah Karier Usai Hijrah, Kondisi Ekonomi Celine Evangelista Disorot Imbas Obral Baju Bekas

Ia menyebut, modal membeli pakaian trifting bisa mencapai belasan juta per bal, tergantung jenis pakaian. Misalnya untuk jenis  celana jens, satu bal sampai Rp 9 juta. Kemudina untuk jenis celana cargo Rp 11 juta per bal.

Sementara pakian jenis kaos harganya mencapai Rp 10 juta dengan isi sekitar 500 lembar. 

“Jadi untuk kaos modalnya cuma sekitar Rp 20 ribu per lembar, kadang ada kita jual Rp 100 atau Rp 150 ribu,” ungkapnya.

Pria warga Banjarbaru ini mengatakan bisnis pakaian thrifting cukup menguntungkan dan masih banyak peminat.

“Ngambil barangnya di Banjarmasin aja, tapi ini barang dari luar negeri. Keuntungannya lebih separuh modal,” ungkapnya.

Masih lanjut Tajudin, dalam semalam membuka lapak pakaian thrifnting di Banjarbaru, ia bisa memperoleh omset hingga jutaan.

“Semalam tidak nentu, bisa dapat Rp 3 juta, kadang Rp 4 Juta, bisa juga Rp 2 juta,” akunya.

Nur Camelia, mahasiswi 25 tahun asal Banjarmasin ini punya hobi berburu atau membeli barang bekas baik impor maupun dalam negeri yang masih layak pakai seperti pakaian dan sebagainya.

Tidak jarang ia mengunjungi pasar loak yang ada di Kota Banjarmasin seperti di Jalan Pasar Baru, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin yang buka setiap hari Minggu dan tempat-tempat thrifting lain di Kota Seribu Sungai.

Baca juga: Viral Tumpukan Baju Bekas Bagi Korban Banjir di Parambahan, Banyak Tak Layak Pakai

Camel mengibaratkan hobinya itu sebagai berburu harta karun di tumpukan barang bekas. Dimana ia harus telaten memilih pakaian yang berkualitas dan masih layak pakai. Tak jarang Camel beruntung mendapatkan barang bermerk dengan harga murah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved