BANJARMASINPOST.CO.ID - Kapan malam Lailatul Qadar di Ramadhan 1440 H? simak juga amalan agar mendapatkannya.
Allah SWT tidak mengungkap secara pasti kapan datangnya malam Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan.
Malam seribu bulan atau yang lebih dikenal sebagai malam Lailatul Qadar adalah malam yang dinanti semua umat muslim saat bulan Ramadhan.
Pun saat Ramadhan 1440 H / 2019, umat Muslim tentu berharap bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar.
Lalu, seperti apa ya ciri-ciri malam lailatul qadar?
Baca: Ciri Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab, Malam yang Dinanti Pada Ramadhan 1440 H/2019
Baca: Jelang Malam Selikur 21 Ramadhan 1440 H, Saat Rasulullah SAW Mulai Itikaf & Ciri Lailatul Qadar
Baca: Niat Salat Tahajud, Tata Cara & Bacaan Doa di Bulan Ramadan, Ini Waktu Tepatnya di Ramadhan 1440 H
Baca: Cara Hitung Zakat Fitrah di Ramadhan & Waktu Tepat Serahkan Zakat di Ramadhan 1440 H
Melansir dari Youtube Channel Dakwah, Ustadz Abdul Somad dari serambiindonesia.com, pernah menyebutkan ciri-ciri malam lailatul qadar dan umat yang sudah mendapatkan malam tersebut.
Menurut Ustadz Abdul Somad, malam lailatul qadar memiliki ciri pagi harinya redup.
"Pagi hari cahaya matahari redup karena cahaya malaikat mengalahkan cahaya matahari," ujar Ustadz Abdul Somad.
Tanda orang yang sudah mendapat lailatul qadar adalah adanya perubahan.
Ustadz Abdul Somad memberikan contoh orang yang sudah mendapatkan malam lailatul qadar.
"Dulu pelit setelah bulan puasa menjadi dermawan, dulu azan sudah berkumandang dia nyantai saja, tapi saat 5 atau 10 menit setelah azan sudah duduk di masjid. Itulah ciri dapat Lailatul Qadar," ungkap Ustadz Abdul Somad.
Dikutip wikipedia, Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.
Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni
1. Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
2. Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat