BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Agenda wisata yang sudah dijadwalkan sejak Januari 2022, akan tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang tetap di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Agenda wisata tersebut, antara lain Festival Bakuntau, pameran Anggrek, karya seni lukis dan seni rupa yang sudah selesaikan beberapa waktu lalu di Kabupaten HST, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Untuk Februari ini, agendanya adalah pemilihan Putra Putri Pariwisata Kabupaten HST. Tahapannya, 4 Februari sampai 20 Februari masa pendaftaran.
Selanjutnya, 21 sampai 24 Februari dilakukan audisi. Dilanjutkan karantina sampai 25 Februari dan pada 26 Februari grand final. Karena sudah terjadwal, kegiatan tetap dilanjutkan.
“Tentunya, prokesnya juga tetap diterapkan,” kata Analis Objek Wisata HST, Yandi Irawan, kepada Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (12/2/2022), menanggapi berkembangnya omicron ke berbagai daerah.
Baca juga: Wisata Outbond Baruh Bunga di Kabupaten HST Terdampak Isu Omicron
Baca juga: Tujuh Event Kepariwisataan di Provinsi Kalimantan Selatan Dipastikan Ditiadakan
Sedangkan di Kabupaten HST, sampai saat ini berdasarkan data Dinkes, belum terjadi warga terpapar.
Bahkan RSUD H Damanhuri di Kota Barabai tak bisa memastikan bahwa warga yang dirawat maupun isoman merupakan pasien yang terpapar omicron.
Karena menurut Direktur RSUD H Damanhuri, sampel harus dikirim ke Litbang Kemenkes. Meski demikian, para pengelola wisata pun tetap diimbau agar tak menyepelekan situasi ini.
Kemudian pada Juni 2022, Kabupaten HST memiliki agenda besar, yaitu Event Festival Meratus yang sebelumnya dinamakan Festival Varisj Van Borneo.
Event tersebut berganti nama, sesuai dengan prinsip masyarakat dan Pemkab HST yang ingin melestarikan hutan Pegunungan Meratus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Banyak Event Kepariwisataan di Kota Banjarmasin Ditiadakan
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Meninggal 4, Sembuh 71, Penambahan Positif 612 Orang
Baca juga: Update Covid-19 Banjarbaru: Sembuh 9 Pasien, Positif 35 Orang
“Ini event besar tahunan Disporapar HST yang rencananya digelar selama satu minggu dan banyak rangkaian kegiatannya. Antara lain, menampilkan adat istiadat, kuliner, seni bdaya dan lainnya. Untuk tanggal pelaksanaannya, bersifat tentatif, belum ditentukan. Nanti menyesuaikan perkembangan situasi,” kata Yandi.
Untuk event tersebut, pihaknya memerlukan koodinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Pemprov Kalsel.
Dirinya berharap, angka kasus Covid-19 di Kabupaten HST tak terjadi ledakan agar masyarakat yang berupaya memulihkan perekonomian, khususnya di sektor wisaya, tak terpuruk kembali akibat beberapa kali bencana banjir.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)