BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hukum membaca doa Qunut Witir di bulan Ramadan 2025 bagi umat Islam.
Disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, umat Islam dianjurkan menutup malam dengan ibadah Sholat Witir yang berlaku tak hanya di bulan Ramadhan, pun di bulan lainnya.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan beberapa dalil shahih menyebutkan kesunnahan atau anjuran membaca doa Qunut pada Sholat Witir termasuk Witir yang dikerjakan di bulan Ramadhan.
Kini umat Islam telah berada di bulan Ramadhan 1446 Hijriyah bertepatan di bulan Maret 2025.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.
Baca juga: Periksa 120 Saksi, Kejagung Berpotensi Panggil Nicke Widyawati Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
Baca juga: Info Mudik Gratis Lebaran 2025 Rute dari Batulicin, Kemenhub dan ASDP Sediakan Ribuan Kuota
Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya Sholat Tarawih, Witir, Tahajud, dan Rawatib, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.
Ustadz Khalid Basalamah memaparkan Sholat Witir adalah sholat yang tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad SAW sekalipun saat bermukim atau safar.
"Ada doa yang disunnahkan atau sangat ditekankan dibaca saat Witir yaitu doa Qunut, haditsnya shahih, kalau Qunut yang dikerjakan saat Shubuh masih khilaf di antara para ulama, yang mengatakan haditsnya bisa dipegang mengerjakan Qunut Subuh, sementara yang menyatakan haditsnya lemah maka mereka tinggalkan," papar Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official
Sementara doa Qunut Witir dalilnya shahih yang semestinya tidak ditinggalkan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan Qunut Witir kepada cucunya sewaktu masih kecil yang bernama Hasan.
Doa Qunut Witir
للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ
مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahhummahdinii fiiman hadait, wa'a finii fiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawal-laiit, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait.
Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik, wa innahu laayadzilu man walait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.
Falakalhamdu 'alaa maaqadhait, Astaghfiruka wa'atuubu ilaik, Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam.
Artinya: Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau