Tajuk

Roblox Oh Roblox

Editor: Irfani Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rayhan saat hadir dalam program Young Chat di Chanel Youtube Banjarmasin Post. Rayhan seorang content creator lokal, berhasil membangun peta virtual Kota Banjarmasin lengkap dengan ikon-ikonnya di platform Game Roblox.

BANJARMASINPOST.CO.ID - ROBLOX belakangan jadi buah bibir. Hal itu lantaran baru-baru ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melarang anak-anak untuk bermain game itu karena mengandung kekerasan.

Selain mengandung unsur kekerasan yang bisa ditiru, game itu juga membuat anak malas bergerak dan jadi emosional. Mu’ti meminta orangtua terlibat aktif dalam mengawasi dan membatasi akses digital anak.

Pihak istana pun merespons. Juru Bicara Istana Prasetyo Hadi menyebut pemerintah tak menutup kemungkinan untuk memblokir game tersebut jika terbukti memberi dampak buruk. Saat ini pemerintah telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) untuk mengevaluasi berbagai platform digital, termasuk game.

Keprihatinan terhadap dampak buruk ini sepertinya wajar saja. Masalah keselamatan pemain muda memang berulang kali terjadi pada pengguna Roblox. Platform tersebut bahkan pernah menghadapi gugatan hukum terkait eksploitasi anak di bawah umur pada tahun 2022.

Namun terkait masalah keamanan, Roblox telah mengadopsi sejumlah kebijakan baru untuk memberikan orangtua kendali. Bahkan mewajibkan izin orangtua bagi pengguna di bawah usia 13 tahun untuk mengakses fitur-fitur tertentu.

Jika melihat data pengguna aktif secara global, Roblox termasuk game yang populer di kalangan anak-anak. Dikutip dari Statista, jumlah pengguna aktif Roblox untuk usia 13 tahun dan di bawahnya per kuartal kedua 2025 mencapai 39,7 juta pengguna. Di toko aplikasi Play Store, Roblox juga dikategorikan sebagai game yang bisa diakses anak-anak dengan pengawasan orangtua.

Kendati banyak kekhawatiran akibat dampak negatif game ini, sebenarnya ada pula dampak positif jika memainkannya secara benar. Misalnya saja seperti dilakukan konten kreator Rayhan Azhar (22) asal Banjarmasin. Dibantu dua kawannya, Dicky dan Azhar, membikin map Kota Banjarmasin lengkap dengan ikon-ikonnya di game Roblox.

Belum genap sepekan dibangun, tapi Banjarmasin versi virtual buatan mereka sudah dikunjungi lebih dari 71.900 pemain. Bahkan, meski proyek ini masih dalam pengembangan, ada peluang ekonomi yang mendatangkan cuan. Selain Robux (mata uang Roblox) yang bisa ditukar ke uang sungguhan, Rayhan dan kawan-kawan juga menerima permintaan untuk menyewakan baliho digital dan membuat outlet di dunia virtual yang dibangunnya itu.

Jika melihat peluang demikian, tentu sayang jika game ini dilarang seluruhnya. Ibarat pisau, tergantung bagaimana menggunakannya. Tapi pengawasan dan pengawalan dari orangtua, termasuk pihak berwenang memang tetap harus dilakukan. Supaya anak-anak tidak menjadi korban dari permainan digital, karena usia belum matang. (*)

Berita Terkini