Serambi Mekkah

Data Jadi Kunci Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Banjar Perkuat Evaluasi Konvergensi

Acara diprakarsai oleh Bappedalitbang Kabupaten Banjar bersama Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ini, digelar di Aula Ba’aiman,

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Ratino Taufik
DKISP Kabupaten Banjar
Suasana kegiatan FGD Bappedalitbang Kabupaten Banjar bersama Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di Aula Ba’aiman, Selasa (11/11/2025) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Percepatan penurunan stunting hanya dapat dicapai melalui koordinasi lintas sektor yang solid dan berbasis data terintegrasi. 

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Banjar terus melakukan upaya untuk penurunan stunting. 

Salah satunya, menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Evaluasi Konvergensi Stunting.

Acara yang diprakarsai oleh Bappedalitbang Kabupaten Banjar bersama Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin ini, digelar di Aula Ba’aiman, Selasa (11/11/2025) siang.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, menyebut FGD ini sebagai momentum untuk mengukur efektivitas keterpaduan program penanganan stunting antarperangkat daerah sekaligus mengidentifikasi hambatan lapangan. 

Sehingga, kata Nashrullah, forum bisa meninjau sejauh mana keterpaduan program telah berjalan, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan agar strategi percepatan penurunan stunting semakin tepat sasaran dan berdampak nyata.

“Sebab, penanganan stunting tidak bisa dilakukan sektoral,” tegas Nashrullah.

Konvergensi lintas sektor, lanjut Nashrullah, menjadi kunci agar intervensi spesifik dan sensitif saling menguatkan.

Mulai dari kesehatan, sanitasi, pangan, pendidikan hingga penguatan sistem data. 

“Koordinasi yang baik dan data terintegrasi menjadi fondasi kebijakan yang benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.

“Karena itulah, FGD ini merupakan tahapan final penyusunan dokumen evaluasi konvergensi, dalam penanganan stunting,” lugasnya

Sementara itu, perwakilan dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, melalui studi lapangan dan pengabdian masyarakat, menyediakan data primer dan sekunder sebagai bahan analisis efektivitas program di tingkat keluarga. 

Kepala Fakultas Gizi Poltekkes Banjarmasin, Meilla Dwi Andrestian, menjelaskan dua tahapan FGD mencakup telaah situasi kependudukan dan kesehatan, serta finalisasi dokumen dan validasi data lintas stakeholder.

Para peserta menunjukkan komitmen mempercepat penyediaan data lapangan, terutama indikator gizi, kesehatan, demografi hingga capaian 8 Aksi Konvergensi. 

Dokumen hasil FGD ini akan menjadi pijakan penyusunan Rencana Aksi Daerah Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Fara Hayani, menegaskan pentingnya kesepahaman lintas sektor. 

“Hari ini kita tidak hanya menyusun dokumen, tetapi membangun komitmen agar setiap anak di Kabupaten Banjar tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved