Berita Tabalong

Datang Bawa Parang Terhunus, Pelajar SMK Ini Diduga Picu Keributan di Stadion Pembataan Tabalong

Keributan yang melibatkan sejumlah pelajar terjadi di kawasan Kompleks Stadion Pembataan, Kabupaten Tabalong, Kalsel

Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Humas Polres Tabalong untuk BPost
BERI ARAHAN- Kapolsek Murung Pudak, Iptu Sunaryo, saat berikan arahan kepada dua pelajar, orang tua dan pihak sekolah di ruang kerjanya, Jumat (21/11/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Keributan yang melibatkan sejumlah pelajar terjadi di kawasan Kompleks Stadion Pembataan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (21/11/2025).

Kejadian yang terjadi di  sekitaran saat jam pulang sekolah ini sempat membuat arus lalu lintas pada ruas jalan di sekitaran depan Stadion Pembataan sempat terganggu. 

Pasalnya, pengendara lain tak bisa melintas di lokasi tersebut karena terhalang para pelajar yang secara bergerombol terlibat keributan di ruas jalan.

Aksi keributan yang melibatkan banyak pelajar sekolah lanjutan atas ini juga sempat terekam video dan kemudian menjadi ramai di beberapa media sosial (medsos).

Baca juga: Tawuran Kelompok Remaja Terjadi di Kelayan Banjarmasin, Saling Serang dengan Sajam dan Petasan

Tak berselang lama setelah kejadian berlangsung, pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung bergerak cepat untuk lakukan penanganan.

Dari informasi yang dihimpun, keributan ini akibat kesalahpahaman melibatkan pelajar dari dua SMK berbeda yang berada di depan Stadion Pembataan

Pelajar yang menjadi penyebab utama keributan juga sudah dibawa ke Polsek Murung Pudak untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.

Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J, melalui Kapolsek Murung Pudak, Iptu Sunaryo, saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2025) sore, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Menurutnya, keributan bermula ketika ada sekelompok pelajar yang berkumpul di sekitar Stadion Pembataan

Saat itu, seorang pelajar, M (17), datang membawa senjata tajam jenis parang dalam keadaan terhunus, lalu menghampiri kelompok pelajar lainnya.

Pelajar tersebut sempat mengucapkan bahwa area itu merupakan wilayah jagaannya, lalu setelahnya berbalik sambil menyelipkan parang tersebut ke pinggang. 

Dengan posisi M yang sudah berbalik itu, pelajar lain, R (17), langsung mengamankan M dari belakang dan mengambil sajam tersebut.

Namun setelah senjata berhasil diamankan, beberapa pelajar lain justru mengerumuni M lalu melakukan pemukulan menggunakan tangan kosong dan benda tumpul.

Mendapat laporan melalui call center 110, petugas Polres Tabalong segera mendatangi lokasi dan mengamankan semua pihak yang bertikai. 

Dari kejadian itu, polisi juga menyita barang bukti berupa parang tanpa sarung sepanjang sekitar 50 cm yang diduga milik M.

Ditambahkan Kapolsek, terkait kejadian ini pihaknya juga langsung memanggil orang tua pelajar serta perwakilan sekolah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Dari hasil mediasi, diketahui bahwa kejadian ini dipicu kesalahpahaman,” katanya.

Baca juga: Tawuran Remaja Pakai Senjata Tajam di Banjarmasin Terjadi Lagi, 20 Orang Terekam Saling Serang

Dalam pertemuan itu, semua pihak sepakat juga menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dan menandatangani surat kesepakatan bersama.

Kapolsek juga meminta para orang tua dan sekolah meningkatkan pengawasan serta pembinaan terhadap para pelajar agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami mengingatkan bahwa membawa senjata tajam dan terlibat dalam perkelahian adalah tindakan melanggar hukum. Hal ini dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan sekolah,” ujarnya. (banjarmasinpost.co.id/donyusman)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved