Berita Banjarbaru

BMKG Stamet Sampaikan Potensi Ancaman Banjir Rob di Pesisir Kalsel, Ini Jadwal dan Wilayah Terdampak

Hal itu disebabkan adanya fase bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut pada tanggal 19-25 November 2025

|
Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah
Banjir rob akibat air pasang yang melanda di kawasan pasar tradisional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Ancaman banjir pesisir (rob) masih berpotensi terjadi di wilayah pesisir perairan di Kalimantan Selatan (Kalsel) seperti Kotabaru, Tanahbumbu, Tanahlaut hingga Banjarmasin dalam beberapa hari kedepan. 

Menyusul Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin mengeluarkan peringatan dini potensi air pasang.

Kepala Stamet Syamsudin Noor, Ota Welly Jenni Thalo dalam keterangannya mengatakan, pasang maksimum berpotensi terjadi di wilayah pesisir perairan Kotabaru dan Tanahbumbu, Kalimantan Selatan.

Hal itu disebabkan adanya fase bulan baru berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut pada tanggal 19-25 November 2025.

Pasang berpotensi terjadi pada sore hingga malam pukul 17.00 - 21.00 wita dengan ketinggian maksimum mencapai 2,9 meter.

Baca juga: Musibah Kebakaran di Telawang Banjarmasin, Enam Kepala Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal

Ancaman pasang yang dapat mengakibatkan banjir rob juga di wilayah pesisir perairan Muara Sungai Barito dengan ketinggian maksimum mencapai 2,8 meter.

Adapun rentang waktunya pada tanggal 21-2 Desember 2025. Pasang di Perairan Sungai Barito berpotensi terjadi pada malam hari pukul 22.00 - 04.00 wita 

Kepala Stamet Syamsudin Noor Banjarmasin, mengatakan hal ini bisa berdampak pada tengganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat.

Masyarakat pesisir pantai diimbau agar selalu waspada untuk mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut dan fenomena banjir pesisir atau rob.(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved