Selanjutnya menurut Mahmudah Hasanah, M.Pd., pelatihan tentang pemasaran digital, termasuk penggunaan media sosial, dan pemasaran konten, akan memperkaya pengetahuan dan keterampilan pemasaran tim UMKM.
Pemanfaatan influencer dan kolaborasi dengan brand lain juga bisa meningkatkan daya tarik. Selain itu menurut Selvia Dina Norzahidah, Selvina Agustin, dan Hawalida Rizki penggunaan media sosial seperti instagram dan tiktok dapat menjadi sarana pemasaran digital yang menjangkau anak-anak muda, sehingga anak-anak muda mengenal budaya khas Kalimantan Selatan yaitu kain tradisional sasirangan.
Hingga berita diturunkan saat ini, dilaksanakan kegiatan penerapan teknologi oleh UMKM Ecomel sasirangan yaitu penggunaan alat pencelup warna kain sasirangan, e-inventory, dan e-katalog yaitu https://ecomelsasirangan.com/. Untuk e-katalog https://ecomelsasirangan.com/ sudah dapat diakses dan pelanggan sudah dapat check out seperti penggunaan beberapa platform di market place.
Melalui kegiatan ini, diharapkan UMKM Ecomel sasirangan akan menjadi role model dalam pelestarian warisan budaya Kalimantan Selatan. Melalui kemitraan dengan ULM, UMKM Ecomel sasirangan diharapkan tidak hanya berkembang sebagai bisnis tetapi juga sebagai institusi yang memberikan kontribusi nyata terhadap inovasi dan keberlanjutan. (Banjarmasinpost.co.id/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.