Berita Viral

Bak Dracin, Nenek Pencuci Piring Diantar Kerja Pakai Mobil Rp6 Miliar, Terkuak Siapa Dia Sebenarnya

Kisah ini bak drama Cina yang bercerita orang kaya yang menyamar jadi orang miskin. Pantas nenek pencuci piring diantar kerja pakai mobil mewah.

|
Editor: Murhan
kompas.com/shutterstock
NENEK CUCI PIRING - Ilustrasi cuci piring. Kisah ini bak drama Cina yang bercerita orang kaya yang menyamar jadi orang miskin. Pantas nenek pencuci piring diantar kerja pakai mobil mewah. 

Ia mengatakan tidak bisa menghentikan ibunya pergi bekerja.

Karena itu, ia membantu mengantarkannya setiap hari.

Banyak warganet memuji wanita tua yang tetap aktif dan menghabiskan waktu dengan bermakna.

"Bagus!! Bersosial sangat penting untuk umur panjang!!!" ujar sebuah komentar.

Sementara itu, beberapa pengguna media sosial merasa iri dan mengatakan, "Kalau uangnya tidak terbatas, apa pun yang dilakukan pasti bahagia."

“Kalau saya punya cara lain untuk menyembuhkan kebosanan jika ada di posisi itu," tulis yang lain.

Seorang lagi mengatakan bahwa tidak melakukan apapun akan membiat hidup sangat membosankan.

"Dia seperti saya! Saya bekerja hanya karena kalau tidak, saya akan bosan," kata seorang warganet.

Di sisi lain, pengakuan nenek yang mengatakan tubuhnya tak nyaman jika tak cuci piring dalam sehari, bisa jadi termasuk salah satu bentuk coping mechanism.

Beberapa orang mengalami hal yang sama, menyibukkan diri dengan mencuci piring sekadar untuk menghalau stres.

Salah satunya dialami mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), Olivia (bukan nama asli), yang membuka jasa cuci piring untuk meredakan stres.

Penawaran jasa cuci piring yang dilakukan Olivia bukan semata-mata untuk menghilangkan kebosanan, tapi juga meredakan stres dan gelisah yang dialaminya.

"Coping mechanism itu seperti sebuah tips atau cara yang diterapkan seseorang ketika dia mengalami stres," terang dosen psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, dikutip dari Kompas.com (17/8/2025).

Ia mengatakan, ada dua jenis strategi coping untuk meredakan stres, yaitu secara aktif dan pasif.

"Bentuk pasif yaitu ketika seseorang menghindar dari rasa stres yang dihadapi," ujar Ratna.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved