Berita Viral

Tubuh Nenek Ditemukan Hangus di Hutan, Ternyata Dibakar Ponakan, Motif Dipicu Dendam Sering Dimarahi

Terungkap kasus nenek yang ditemukan dalam keadaan hangus di hutan. Ternyata, dia dibunuh keponakannya sendiri.

Editor: Murhan
Tribunjatim.com
MAYAT DIBAKAR - Proses identifikasi jenazah di Kamar Mayar RSUD Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dan Kepada Desa (Kades) Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Selasa (4/11/2025). 

Pelaku kini mendekam di ruang tahanan Polres Jombang dan dijerat Pasal 339 KUHP subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang disertai tindak pidana lain. Ancaman hukumannya adalah penjara seumur hidup atau pidana maksimal 20 tahun.

Kapolres memastikan penyidikan masih berlanjut. "Kami masih mendalami kemungkinan ada pihak lain yang membantu atau mengetahui rencana pelaku. Namun sejauh ini, semua bukti mengarah pada pelaku tunggal," pungkas Ardi.

Mengapa Balas Dendam Terasa Memuaskan?

Balas dendam sering kali digambarkan sebagai tindakan negatif, namun banyak orang merasakan kepuasan setelah melakukannya.

Mengapa demikian?

Mengutip IFL Science, sebuah studi unik yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menggunakan boneka voodoo untuk mengeksplorasi efek balas dendam.

Peneliti dari University of Kentucky meminta 156 peserta untuk menulis esai tentang topik pribadi pilihan mereka, sebelum meminta mereka menukarnya dengan orang lain untuk mendapatkan masukan.

Begitulah yang terjadi pada kelompok kontrol, namun pada kelompok kedua, salah satu peneliti berpura-pura menjadi partisipan dan memberikan masukan yang sangat buruk.

Setelah itu, para peserta diberi kesempatan untuk menunjukkan seberapa marah mereka terhadap umpan balik tersebut.

Mereka berinteraksi dengan boneka voodoo virtual yang mirip dengan orang yang memberi kritik buruk. Mereka diizinkan menusukkan jarum ke boneka tersebut.

Suasana hati peserta diukur sebelum dan setelah interaksi dengan boneka voodoo. Anehnya, peserta yang menerima kritik buruk berhasil memperbaiki suasana hati mereka setelah melakukan sedikit "penyiksaan" pada boneka tersebut.

Bahkan, suasana hati mereka setara dengan peserta yang menerima umpan balik positif.

Namun, ada catatan penting di sini. Meskipun balas dendam tampaknya membantu mengatasi penolakan sosial dan memperbaiki suasana hati, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme ini sepenuhnya.

Dalam eksperimen lanjutan, 154 peserta baru diminta menelan pil plasebo yang dikatakan dapat menstabilkan suasana hati mereka.

Mereka kemudian memainkan video game sederhana yang melibatkan pengoperan bola antara mereka dan dua pasangan lain. Dalam beberapa permainan, bola hanya dioper 10 persen dari waktu, menciptakan penolakan.

Mereka kemudian diminta menggambarkan perasaan mereka dan ditanya apakah mereka ingin membalas dendam pada pasangan mereka dalam permainan tersebut. Bagi yang mau, mereka berpartisipasi dalam permainan penyiksaan suara.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved