Berita Viral

Nekat Bakar Pesantren Tempatnya Menimba Ilmu Agama, Santri Tak Tahan Terus Dibully, Polisi Beber Ini

Seorang santri nekat membakar pesantren tempatnya selama ini menimba ilmu. Dia karena tak tahan sering dibully oleh teman-temannya.

Editor: Murhan
Thinkstock
BAKAR PESANTREN - Ilustrasi Kebakaran. Seorang santri nekat membakar pesantren tempatnya selama ini menimba ilmu. Dia karena tak tahan sering dibully oleh teman-temannya. 

Terkadang, anak-anak mendapat bullying karena mereka tidak tahu cara untuk berteman di lingkungannya.

Namun, orangtua dapat membantunya dengan mengajari mereka keterampilan sosial dan strategi untuk berteman.

Orangtua dapat bermain peran di rumah dengan memandu aktivitasnya jika perlu.

6. Pahami mengapa orang melakukan bullying

Anak-anak yang terluka terkadang akan menyakiti anak-anak lain dengan bullying sebagai media pelampiasan.

Dengan memahami mengapa seorang anak menjadi pelaku bullying, dapat memberi kesempatan belajar saling mengasihani kepada sesama.

Ajarkan anak lebih memiliki pemikiran terbuka atas apa yang dihadapinya sehari-hari. Dengan begitu, anak akan lebih menjadi lebih dewasa secara pemikiran dan mental.

7. Obrolan terbuka dengan anak

Anak-anak sering kali tidak dapat menangani intimidasi yang dihadapinya sendiri, jadi penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa mereka memiliki orang dewasa yang dapat membantunya.

Oleh karena itu, pastikan orangtua mempunyai obrolan terbuka dengan anak-anak untuk mengetahui apa saja yang sudah ia lewati sejauh ini.

Buat anak-anak nyaman ketika mengobrol sehingga tanpa diminta pun, mereka akan bercerita dengan sendirinya.

Untuk mendorong anak-anak agar terbuka, dapat dilakukan dengan mendengarkan dan membiarkan anak mengatur irama obrolannya.

8. Ajarkan anak berbuat baik

Dilansir dari MomLovesBest, anak-anak mulai belajar bagaimana berperilaku dalam kehidupan keluarga dan sosial sejak usia mereka masih dini.

Mereka memperhatikan apa yang dilakukan orang dewasa dan kemudian mengikutinya.

Dengan pemahaman tersebut, sebaiknya lakukan perilaku teladan dengan baik di hadapan anak-anak sehingga nantinya mereka tidak melakukan bullying.

Jika memiliki anak berusia di bawah lima tahun, jelaskan bahwa mereka perlu berbagi dan bermain dengan baik.

Beritahu mereka jika melakukan hal yang salah, namun dengan pemahaman yang tepat tanpa adanya kekerasan.

Tanamkan perilaku anti-intimidasi dengan menjelaskan bahwa mereka tidak boleh mendorong, memukul, atau mendorong anak lain.

Hal itu juga menjadi tindakan agar tidak memperparah keadaan ketika anak mendapatkan bullying.

9. Tingkatkan kepercayaan diri anak

Dalam mengasuh, sebaiknya untuk lebih mendukung setiap perilaku baik yang dilakukan oleh anak. Hal itu akan membuatnya memiliki lebih banyak harga diri dan kepercayaan diri.

Hal itu dapat mengurangi kemungkinan seorang anak mendapat perlakuan bullying.

Anak-anak yang mengikuti kegiatan dan hobi sesuai pilihannya, juga akan memberikan rasa pencapaian dan keberanian kepada mereka.

(Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)

 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved