Berita Nasional

Daftar Fakta Pemakzulan Gus Yahya dari Ketua Umum PBNU: Awal Mula, Kronologi Hingga Keputusannya

PBNU kini menjadi sorotan publik pasca beredarnya risalah rapat yang meminta Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mundur

Editor: Murhan
tribunjatim.com/Yusron Naufal Putra
GUS YAHYA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan penjelasan disela kunjungan di PCNU Surabaya, Senin (12/8/2024) malam. 

Dalam rapat tertutup di Surabaya, Gus Yahya menegaskan, “Mereka saya persilakan untuk melakukan koordinasi di antara PWNU untuk membuat kesepakatan menyikapi apa yang sedang berlangsung ini. Mereka akan bekerja independen.”

Ia juga menekankan perlunya penyelesaian dinamika internal secara damai demi kemaslahatan umat dan bangsa.

Keputusan Gus Yahya

Gus Yahya menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU. 

Ia beralasan terpilih secara sah melalui Muktamar ke-34 di Lampung pada 2021 dan berhak menuntaskan masa khidmat lima tahun hingga 2027.

“Saya sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur. Saya mendapat mandat 5 tahun dan akan saya jalani selama 5 tahun, Insya Allah saya sanggup,” tegasnya.

Selain itu, Gus Yahya menegaskan secara AD/ART, rapat harian Syuriah tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan ketua umum.

Pernyataan pemberhentian dari Syuriah dinilainya tidak sah.

Ia optimistis konflik internal PBNU akan segera menemukan jalan keluar yang baik untuk kemaslahatan bersama, umat, bangsa, dan negara.

Profil Gus Yahya

Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, lahir pada 16 Februari 1966 di Rembang. 

Ia dikenal sebagai salah satu ulama terkemuka Indonesia dan saat ini memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk masa khidmat 2022–2027.

Sebelum menjabat sebagai ketua umum, ia mengemban amanah sebagai Katib ‘Aam PBNU pada periode 2015–2021.

Gus Yahya lahir dari keluarga pesantren yang kuat dalam tradisi keilmuan.

Ia merupakan putra ulama kharismatik KH M. Cholil Bisri, keponakan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus), dan kakak kandung mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Selain memimpin organisasi, ia juga mengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang  . 

Gus Yahya menempuh pendidikan pesantren di bawah bimbingan KH Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Bantul.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved