Berita Viral

Nasib 8 Polisi dan TNI Ngaku BNN yang Peras Warga Rp1 Miliar, Awalnya Gerebek Rumah Terkait Narkoba

Nasib delapan anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terdiri dari TNI dan polisi usai memeras warga Rp1 miliar terungkap. Awalnya gerebek rumah.

|
Editor: Murhan
KOMPAS.COM/PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT
PERAS WARGA - Budianto Jauhari korban pemerasan yang mengaku anggota BNN saat ditemui setelah melapor ke Polisi Militer atas dugaan 7 TNI AD dan 1 polisi terlibat dalam pemerasan, Senin (3/11/2025). 

Dari informasi yang dia dapat, ada tujuh pelaku yang berasal dari TNI dan 1 orang anggota polisi.

Pemerasan dilakukan saat delapan pelaku menggerebek rumah Budianto.

Salah satu pelaku mengaku mendapatkan satu plastik diduga narkotika.

Namun, Budianto membantah plastik tersebut miliknya.

Para pelaku melanjutkan penggeledahan di lantai satu namun tidak menemukan apa pun selain satu bungkus klip kecil itu.

Mereka kemudian berusaha naik ke lantai dua, tetapi diadang oleh Budianto.

“Bukan bermaksud mengadang, saya hanya memberi penjelasan di lantai atas ada istri saya yang sedang hamil delapan bulan. Saya khawatir dia takut melihat senjata yang dibawa para pelaku, kalau nanti berakibat buruk siapa yang mau tanggung jawab,” ujarnya.

Mendengar penjelasan itu, salah satu pelaku justru melakukan negosiasi dan meminta korban menyerahkan uang sebesar Rp 1 miliar.

Karena berada di bawah ancaman, korban meminta agar pembayaran dilakukan secara mencicil.

Malam itu juga, para pelaku berhasil memeras uang sebesar Rp 300 juta setelah Budianto meminjam uang dari abang iparnya di Tangerang.

Sementara, Kapendam XIX/Tuanku Tambusai, Letkol Inf Muhammad Faisal Rangkuti, mengaku telah mendapatkan informasi tersebut.

Ia menyebut kasus itu kini tengah diproses oleh pihak Polisi Militer.

"Beritanya sudah kami baca, saat ini Pomdam sedang menyelidiki perkara tersebut," ujarnya singkat melalui sambungan telepon.

PERAS WARGA - Budianto Jauhari korban pemerasan yang mengaku anggota BNN saat ditemui setelah melapor ke Polisi Militer atas dugaan 7 TNI AD dan 1 polisi terlibat dalam pemerasan, Senin (3/11/2025).
PERAS WARGA - Budianto Jauhari korban pemerasan yang mengaku anggota BNN saat ditemui setelah melapor ke Polisi Militer atas dugaan 7 TNI AD dan 1 polisi terlibat dalam pemerasan, Senin (3/11/2025). (KOMPAS.COM/PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT)

Jika ada yang mencurigakan terhadap aktivitas beberapa oknum aparat, langkah berikut bisa disimak.

Untuk menghindari risiko menjadi korban salah tangkap oleh aparat kepolisian di Indonesia ada kalanya memperhatikan berikut.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved