Pilpres 2019
Joko Widodo dan Sandiaga Uno Sidak Pasar Dinilai Makin Buat Pilpres 2019 Lebih Rasional
Seringnya Joko Widodo dan Sandiaga Uno masuk ke pasar dan melakukan cek harga bahan pokok dinilai membuat pertarungan Pilpres 2019 lebih rasional.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seringnya Joko Widodo dan Sandiaga Uno masuk ke pasar dan melakukan cek harga bahan pokok dinilai membuat pertarungan Pilpres 2019 lebih rasional.
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, Jokowi vs Sandiaga menunjukkan bahwa peserta Pilpres 2019 sudah meninggalkan politik identitas sebagai cara mereka memenangkan kontestasi.
"Jadi pertarungan Pilpres 2019 nanti pertarungan yang menurut saya lebih rasional daripada pertarungan yang kita lihat beberapa waktu lalu di Pilkada DKI," ujar Rico, dalam acara Aiman yang ditayangkan Kompas TV, Senin (26/11/2018) malam.
Rico mengatakan, tidak mengherankan jika pertarungan pada Pilpres 2019 kali ini lebih banyak dihabiskan di pasar.
Baca: Penjelasan Edy Rahmayadi Caranya Lengser dari Ketum PSSI Chant Edy Out Menggema di Piala AFF 2018
Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Champion di RCTI Malam Ini Rabu (28/11), Real Madrid, Juventus, MU Main
Baca: Polda Kalsel Tangkap Penyebar Hoaks Pembunuhan Levie Prisilia yang Dikaitkan Polisi Gantung Diri
Baca: 5 Fakta Mayat Pria di Dalam Salon Agnes, Nama Wanita, Kecurigaan Warga dan Korban Pembunuhan
Baca: Aksi Cabul Ayah ke Anak Kandung di Banjarbaru Ungkap 4 Fakta, Sejak Balita, Pil KB & 3 Kali Seminggu
Survei terbaru Median menunjukkan, ketika warga ditanya apa kegelisahan yang harus segera diselesaikan pemerintah, sebesar 48,9 persen menyebut masalah ekonomi.
Dengan demikian, Jokowi harus membuat ekonomi stabil jika ingin menang dalam Pilpres 2019.
"Variabel paling besar yang memengaruhi cara orang memilih itu adalah kinerja dan performa ekonomi. Nomor satu itu," kata dia.
Hal inilah yang mendasari penilaiannya bahwa dengan pertarungan lebih rasional.
Masyarakat menentukan pilihan berdasarkan persoalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
"2019 ini faktor rasional jauh lebih besar, itu faktor ekonomi. Politik identitas sudah tidak laku lagi," kata Rico.
Baca: Pengerebekan Angel Lelga & Fiki Alman Oleh Vicky Prasetyo Berdampak ke Status Caleg di Pemilu 2019?
Baca: Oknum KPK Gadungan Berkeliaran, Puluhan Laporan Penipuan Hingga Angota Dewan Pun Kena
Baca: Momen Maia Estianty dan Irwan Mussry Temani Supermodel Bella Hadid Makan Nasi Bungkus
Kemenangan dari pasar Rico mengatakan, sejatinya petahana memiliki tingkat keterpilihan yang lebih tinggi daripada penantang.
Namun, jika tidak mampu mengantisipasi isu ekonomi, petahana bisa saja kalah. Menurut Rico, Jokowi sudah menyadari hal ini.
Oleh karena itu, Rico menilai, Jokowi kemudian mengimbangi strategi Sandiaga yang terus menerus menyebut harga di pasar naik.
"Mau tidak mau dia habis-habisan begitu. Makanya kemarin harga BBM subsidi tidak jadi dinaikan dan itu secara political marketing langkah itu sudah benar," kata dia.
Sebab, jika harga-harga naik, elektabilitas Jokowi bisa turun. Rico mengatakan, masyarakat tidak mau tahu dinamika apa di dunia internasional yang membuat sebuah komoditas naik harganya.
Mereka hanya ingin tahu bahwa ada BBM yang bisa mereka jangkau dan beras yang bisa mereka makan.
"Jadi kalau ini bisa bertahan sampai 2019, sebenarnya peluang dia (Jokowi) untuk menang jauh lebih tinggi," ujar Rico.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perdebatan Harga Pasar Jokowi vs Sandiaga Bikin Pertarungan Pilpres Lebih Rasional"
