Berita Jakarta
Pansel KPK Enggan Jawab Soal Adanya Capim KPK yang Diduga Terima Gratifikasi tetapi Diloloskan
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi KPK sudah menerima hasil penelusuran KPK mengenai calon pimpinan KPK periode 2019-2023 yang diduga bermasalah.
Editor:
Elpianur Achmad
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan
Anggota Pansel KPK dari kiri ke kanan Supra Wimbarti, M.SC, Ph.D, Dr. Yenti Garnasih, SH, MH, Dr. Diani Sadiawati, SH, LLM, Ir. Betti S Alisjabana, MBA,Destry Damayanti, M.Sc, Dr Enny Nurbaningsih, SH, Natalia Subagyo, M.Sc, Prof. Dr. Harkrituti Haskrisnowo, SH, LLM, Meuthia Ganie-Rochman, Ph.D berofto bersama usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (25/5/2015).
Dari nama-nama yang lolos, empat orang merupakan perwira polisi, tiga jaksa, dan seorang pensiunan jaksa.
Adapun komisioner KPK 2015-2019 yang lolos profile assessment hanya Alexander Marwata. Satu komisioner lain, yakni Laode M Syarif, tidak lolos.
Seorang pegawai KPK juga dinyatakan lolos. Sepuluh calon lain yang lolos berprofesi hakim (1 orang), advokat (1), pegawai negeri sipil (3), dosen (3), karyawan BUMN (1), dan penasihat menteri (1).
(Penulis Christoforus Ristianto/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Capim KPK yang Diduga Terima Gratifikasi tetapi Lolos, Ini Kata Pansel", https://nasional.kompas.com/read/2019/08/24/11230901/ada-capim-kpk-yang-diduga-terima-gratifikasi-tetapi-lolos-ini-kata-pansel?page=all.
