Berita Banjarbaru
Para Guru di Banjarbaru Jalani Bimtek Penggiat Anti Narkoba dari BNN, Ini Sasaranya
Mengingat masih maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang menyasar kepada seluruh lapisan masyarakat.
Penulis: Aprianto | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas dan pembinaan masyarakat anti narkoba melalui bimbingan teknis penggiat anti narkoba di Lingkungan Pendidikan Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Rabu, (30/10) hingga Kamis, (31/10) di Novotel Banjarbaru yang diikuti puluhan guru dari SMP dan MTs baik negeri dan swasta di Banjarbaru.
Pada kegiatan Bimtek ini, Kepala BNNP Kalsel Brigjend Pol Muhammad Aris Purnomo dan Kepala BNN Kota Banjarbaru AKBP Sugito menjadi nara sumber.
Bahkan, saat ini lndonesia sudah dinyatakan dalam kondisi darurat narkoba. Sehingga diperlukan adanya gerakan penyadaran langsung yang melibatkan seluruh komponen masyarakat termasuk dilingkungan pendidikan.
Baca: Kebakaran Lahan, 16 Ribu Lebih Pohon Jeruk Milik Kelompok Tani di Batola Terbakar
Baca: Bekuk 59 Tersangka, Tertinggi Ungkap Operasi Antik Intan di Kalsel Bukti Keseriusan Polres Banjar
Kepala BNNP Kalsel Brigjend Pol Muhammad Aris Purnomo menegaskan bahwa para guru bisa menjadi imun untuk menolak narkoba.
"Mereka juga diharapkan bisa mengajarkan pola hidup sehat kepada para siswanya," katanya.
Disebutkannya bahwa untuk kalangan pelajar yang paling rawan tersandung yakni penyalahgunaan lem.
Ditegaskanya bahwa lem berdampak buruk dan serius terhadap pelajar. Paling fatal katanya selain berpengaruh ke fisik khususnya bagian pernafasan. Lem juga sangat mengancam kesehatan psikis anak.
"Para pelajar dari SLTP sederajat rawan sekali ngelem. Nah ini dapat memicu kerusakan otak permanen. Seringkali, dijumpai anak-anak yang ngelem tidak mampu lagi mengingat dan menghafal, daya ingatnya," katanya.
Diakuinya lem masih sangat mudah dijumpai, bahkan statusnya memang legal. Inilah yang membuat BNN cukup kewalahan dalam mencegah penyalahgunaan lem di kalangan anak-anak.
"Kita sudah pernah menyampaikan ke Dinas Perdagangan dan Pemda agar membatasi penjualan lem, bahkan melarang penjualan lem kepada anak sekolah. Karena lem ini mudah didapat di toko-toko, sehingga kita minta agar pemilik toko tidak menjualbelikan lem ke anak-anak," katanya.
Dengan dilaksanakan Bimtek itu, pihaknya berharap para guru bisa menjadi penggiat anti narkoba untuk mencegah peredaran narkoba.
Baca: Badan Pengelolaan Pajak Batola Sambut Baik Tawarkan Kejaksaan Untuk Empat Gembok Setiap Rumah Walet
Baca: Cara Menyiapkan Susu Formula untuk Bayi yang Tepat, Dimulai dari Sterilisasi Peralatan
Disinggung wilayah yang rawan peredaran narkoba dan termasuk penyalahgunaan lem, Aris mengatakan cenderung berasal dari kawasan kumuh 
seperti di Banjarmasin ada Kelayan serta Alalak, dan Banjarbaru di wilayah Cempaka.
Adanya faktor keretakan rumah tangga, kemiskinan serta lingkungan mempengaruhi anak-anak bisa terjerumus narkoba.
Kepala BNN Kota Banjarbaru AKBP Sugito berharap dengan kegiatan bimtek ini, para penggiat anti narkoba dari lingkungan pendidikan bisa menjadi penggiat anti narkoba.
 
												

 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											