Kriminalitas Regional
TERBONGKAR, Ternyata Kamar Hotel 606 & 608 yang Dipakai PSK Online Dipesan Andre Rosiade, Faktanya?
Ternyata Kamar Hotel 606 & 608 yang Dipakai PSK Online Dipesan Andre Rosiade, Ini Faktanya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ternyata Kamar Hotel 606 & 608 yang Dipakai PSK Online Dipesan Andre Rosiade, Ini Faktanya
Nama Andre Rosiade ternyata tertera di kuitansi pemesanan kamar hotel 606 dan 608 yang digunakan untuk menggerebek PSK Online.
Kasus penggerebekan PSK online di salah satu hotel berbintang di Padang, Sumatera Barat yang dilakukan polisi bersama anggota DPR Andre Rosiade berbuntut panjang.
Di media sosial beredar kuitansi pemesanan kamar hotel 606 dan 608 yang merupakan tempat lokasi penggerebekan itu.
Kuitansi itu atas nama Andre Rosiade yang diketik dan garis miring Bimo yang ditulis dengan pena.
• VIDEO Adu Jotos Guru Matematika Vs Guru Honorer di Medan, Terungkap Honorer Ternyata Anak Kepsek
• JADI Viral, Surat Curahan Hati Peserta CPNS Aceh yang Kritik Sistem Ujian, Isinya Bikin Haru
• Menggelikan, BKN Pergoki Peserta Bawa Jimat saat Tes SKD CPNS, Apakah Didiskualifikasi? Ini Nasibnya
Menanggapi hal itu, Andre yang dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020) mengaku tidak mempersoalkan beredarnya kuitansi itu.
Andre bantah pesan kamar
Namun dia membantah telah memesan kamar hotel 606 dan 608 tersebut.
"Ini tidak benar saya yang memesan kamar tersebut. Saya tidak pernah datang ke resepsionis dan membayar," kata Andre.
Andre menyebutkan yang memesan kamar itu adalah stafnya yang bernama Bimo, di mana saat itu Partai Gerindra Sumbar sedang ada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur.
Menurut Andre, beredarnya kuitansi pemesanan kamar hotel itu di media sosial tidak akan diperpanjangnya.
"Saya tidak ingin memperpanjang persoalan itu karena saya tidak ingin mengganggu dunia perhotelan di Padang," kata Andre.
Baca juga: Duduk Perkara Penggerebekan PSK di Padang hingga Anggota DPR Andre Rosiade Bantah Sengaja Menjebak
• Galuh Cantik dari Kabupaten Banjar Ini Tetap Promosikan Kain Sasirangan, padahal Lagi di Perantauan
• Belasan Jamban Apung Desa di Wilayah Martapura Sudah Dieksekusi, Tinggal Segini Sisanya
Pemesan tidak minta dirahasiakan
Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumbar Maulana Yusran mengatakan beredarnya kuitansi hotel itu karena pihak pemesan tidak melakukan permintaan untuk dirahasiakan.
"Pemesan tidak pernah melakukan permintaan untuk dirahasiakan sehingga bisa saja ini keluar ke publik," kata Maulana.
