Air Terjun Rampah Ginatu
Rampah Ginatu, Surga Tersembunyi di Datar Ajab Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan
Bagi kalian yang bosan dengan rekreasi yang itu-itu saja dan ramai dikunjungi oleh banyak orang, tak ada salahnya mencoba berwisata di Rampah Ginatu
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Bagi kalian yang bosan dengan rekreasi yang itu-itu saja dan ramai dikunjungi oleh banyak orang, tak ada salahnya mencoba berwisata di Rampah Ginatu di Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.
Apa itu Rampah Ginatu? Rampah Ginatu merupakan air terjun tersembunyi di Desa Datar Ajab.
Tak banyak orang yang tahu mengenai air terjun ini kecuali warga setempat.
Memiliki tinggi sekitar 30 meter, air terjun ini begitu memesona karena berada di hutan tropis Meratus.
Bahkan, Rampah Ginatu sering dianggap sebagai adik dari Air Terjun Sungai Karuh di Kecamatan Batang Alai Timur.
Air khas pengunungan yang dingin membuat, rasa lelah menuju kesana terbayarkan.
• Kelakuan Aneh Lucinta Luna di Tahanan Diungkap Polwan Ini, Pacar Abash Itu Ternyata Doyan Begini
• Ini Rute yang Harus Dilalui Menuju Air Terjun Rampah Ginantu Kabupaten Hulu Sungai Tengah
• Bupati Tapin Bangga Gedung Serbaguna di Kambang Kuning Satu-satunya Paling Megah
• Sinyal Handphone Terakhir Hanya Ada di Gunung Maruntip Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Warga Desa Datar Ajab, Nabila, mengatakan jika air terjun ini hampir tak pernah dikunjungi oleh orang lain.
"Jarang ada yang datang," bebernya.
Menuju air terjun, lebih mudah melalui Desa Hantakan.
Berjarak 30 kilometer dari pusat Kota Barabai, harus melalui jalan beraspal, vaving blok, hingga jalan tanah dan berbatu.
Menuju ke sana sebaiknya saat matahari cerah.

Pasalnya jika ke sana saat hujan atau setelah guyuran hujan, dapat dipastikan jalan yang dilalui akan lebih sulit.
Maklum, jalan menuju ke sana tak mulus, tidak beraspal.
Selain itu, sebaiknya mengendarai sepeda motor.
Pasalnya, warga Barabai, Nunuy, harus terhenti ditanjakan saat menuju ke sana menggunakan minibus.
"Menuju ke sana memang sulit. Alhasil kami memilih untuk naik ojek," bebernya.
Bukan ojek yang ada di pangkalan atau ojek online.
Untuk menuju ke sana, Nunuy harus menyetop warga yang hendak ke sana dan ikut.
• Menuju Air Terjun Rampah Ginatu Harus Lewati Gunung dan Perkebunan dengan Jalan Kaki
• Selalu Ada Pelamar yang Datang ke Sekretariat Panwascam di Kantor Kecamatan di Kabupaten Tanahlaut
• Lewati Gunung Menanjak, Jalan Menuju Datar Ajab Lebih Mudah Menggunakan Kendaraan Roda Dua
• Polres Banjarbaru Imbau Warga Supaya Waspada Berita Hoaks di Media Sosial
"Teman kami lainnya dipanggil dari desa. Biayanya ya seikhlasnya," ujarnya.
Kalau mau ke sana ya pakai kendaraan jenis trail merupakan pilihan terbaik.
Setelah sampai di Desa Datar Ajab, maka tak jauh menuju Rampah Ginatu.
Pasalnya, Rampah Ginatu berada tepat di belakang pemukiman warga.

Berjarak sekitar 500 meter dari rumah warga, menuju ke Rampah Ginatu harus berjalan kaki.
Melewati jembatan, sungai dan hutan.
Menuju Rampah Ginatu juga harus melintasi bukit perkebunan milik warga.
Menuju ke sana usahakan pakai sandal gunung, jangan gunakan sneakers.
"Memang cukup melelahkan setelah perjalanan panjang. Namun, terbayarkan dengan adanya pemandangan ini," ujar Yanor.
Menurut Yanor, Rampah Ginatu jarang terjamah.
Hal ini dapat dilihat dari akses menuju ke sana yang masih harus melewati hujan.
• Rampah Ginatu, Surga Tersembunyi di Datar Ajab Kabupaten Hulu Sungai Tengah
• Perusahaan Prancis dan Amerika Tawarkan Bangun Pembangkit Listrik di Kabupaten Tanahlaut
• VIDEO Profil Pusat Studi Korea Universitas Lambung Mangkurat, Bemula Dari Gagasan Pengusaha Kayu
• Kapolresta Banjarmasin Meninjau Ruang Satuan Kerja dan Menandatangani Memori Ini
"Tak ada jalan khusus. Ke sini juga hanya kami saja. Airnya dingin. Menyenangkan berada di alam yang alami seperti ini," katanya.
Bagi yang mendambakan berwisata alami tanpa ada gangguan, Air Terjun Rampah Ginatu tak salahnya dicoba.
Di lokasi ini jangan harap ada panggilan telepon atau live narsis via sosial media ya.
Semuanya hanya bisa didokumentasikan sebelum akhir diunggah melalui sosial media.

Jaringan internet dan telepon terakhir hanya dapat didapat di Gunung Maruntip yang disebut warga setempat Gunung Merona.
Mengapa Merona? Karena saat berada di sana, suguhan pemandangan indah dan pegunungan dapat dilihat dari sana.
Begitu pun dengan pemandangan Kota Barabai juga dapat dilihat dari puncak Maruntip.
Tak tanggung-tanggung jaringan internet di sana 4G, tapi bergeser 100 meter saja sinyal akan hilang.
Bagi kalian pengunjung dari Banjarmasin, jangan lupa harus menuju Kota Barabai terlebih dulu.
Untuk menuju Barabai ada tiga alternatif, yakni naik angkutan umum murah meriah, kendaraan pribadi atau jasa travel.
Jika menggunakan angkutan umum murah meriah, Banjarmasin Post Travel menyarankan kalian untuk naik Colt L300 dengan tarif Rp 60 ribu dari Banjarmasin dan Rp 50 ribu dari Banjarbaru.
• Digelar Lima Hari Tes SKD CPNS di HSU Berlangsung Lancar, 71 Peserta Tak Hadir
• VIDEO Kades Sungai Saluang Duduk Jadi Terdakwa Kasus Korupsi, Diduga Selewengkan Dana Desa
• Sampah dari Pelaihari Mulai Dikirim ke TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru
• Mahasiswa Tabalong Baru Pulang dari Cina Ini Habiskan Waktu Bersama Keluarga
Sementara untuk travel, naik dari Banjarmasin menuju Barabai bervariasi dari Rp 120 ribu hingga Rp 150 ribu.
Sedangkan jika menggunakan kendaraan pribadi cukup pastikan kendaraan dalam keadaan fit dan tangki bahan bakar terisi.
Jika menggunakan angkutan, rute yang dilalui hanya dari Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sebelum akhirnya, tiba di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sedangkan jika menggunakan angkutan pribadi, kalian bisa mencoba jalur Banjarmasin, Marabahan, Sungai Puting, Rantau, Kandangan hingga tiba di Kota Barabai.
Sesampainya di Barabai jangan lupa perhatikan tugu Burung Enggang sebelum akhirnya memilih di jalur sebelah kanan untuk menuju Jalan Brigjen Hasan Basri.
Sesampainya di jalan Brigjen Hasan Basri pastikan untuk putar balik dari Siring Joewita untuk menuju Jembatan Sulaha.
Kemudian, dari Jembatan Sulaha menuju Batu Benawa, Hantakan, Alat, baru ambil jalur vaving blok untuk menuju Desa Datar Ajab. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)