Wabah Corona di Kalsel

Dokter Aswin Terharu Dengar Takbiran, Tetap Rawat Pasien Covid-19 Saat Lebaran

Petugas medis di Kalseltak bisa merayakan Lebaran Idul Fitri 1441 H karena tetap menjalani tugas merawat pasien kasus Covid-19

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Alpri Widianjono
istimewa
Tim Medis Anti Covid-19 RSUD Ulin Banjarmasin 

Editor:  Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sepi dan rindu berkumpul dengan keluarga. Itulah yang dirasakan LT (26) perawat pasien Covid-19 di RSUD Ulin Banjarmasin. Terlebih saat Lebaran kemarin.

Bagaimana tidak, perempuan yang sudah dua tahun menjalani profesi sebagai perawat ini harus menaati prosedur penanganan virus corona. Selain itu, keluarga besar LT berada di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

“Orangtua saya sebelumnya sering ke Banjarmasin. Tapi sejak musim pandemi Covid-19 tidak lagi,” katanya saat dihubungi BPost, Sabtu (23/5/2020).

Oleh karena semua itu, dia juga tidak bisa mencium tangan dan meminta maaf kepada orangtua. Untuk mengobati rasa rindunya, LT berkomunikasi dengan orangtuanya secara daring.

Hal yang sama dilakukan sejumlah pengidap virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut. Mereka tidak bisa berkumpul dan berlebaran dengan keluarga karena diisolasi dan harus menjalani perawatan.

Bupati Anang Minta Dukungan GTPP Covid-19 Kalsel untuk Cegah Kasus Impor

UPDATE Corona Kalsel: Tambahan 2 Positif Covid-19, GTPP Targetkan Agustus 2020 Melandai

“Waktu itu saya memotivasi dan memberi semangat kepadanya sambil melakukan tindakan perawatan. Saya juga mengatakan saya dan dia sama, tidak bisa merayakan lebaran dengan keluarga. Dia menangis sambil mendoakan saya. Saya ikut menangis mendengar doanya,” ungkap LT.

Perasaan rindu keluarga juga di alami AA, rekan LT. Pria berusia 27 tahun ini sudah dua bulan bertugas merawat pasien Covid-19. Sejak itu pula dia belum bertemu dengan keluarga karena harus mentaati prosedur kesehatan.

“Yang pasti rindu sekali. Apalagi banyak rekan yang juga dari luar daerah tidak bisa pulang kampung,” katanya.

Biasanya pada Lebaran hari pertama, AA merayakannya di Banjarmasin. Hari kedua dia mudik ke Kalimantan Tengah, karena sebagian banyak keluarganya berada di sana.

Dalam perbincangan dengan BPost, AA sempat menyatakan perasaannya saat mengawali tugasnya merawat pasien Covid-19.

Gugus Tugas Kalsel Gelar Pertemuan di Tapin, Hasilkan Keputusan Ini

Ini Tiga wilayah di Kalsel dengan Kasus Positif Terbanyak, Banjarmasin Urutan Teratas

“Kami tidak munafik. Kami awalnya juga takut karena virus ini tidak menutup kemungkinan menyerang kami,” katanya.

Oleh karena itu dia dan rekan-rekan tak pernah lepas dari alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat, masker, kacamata, sepatu boot dan handscoon.

Tim Medis Anti Covid-19 RSUD Ulin Banjarmasin_1
Tim Medis Anti Covid-19 RSUD Ulin Banjarmasin_1 (istimewa)

Hal serupa dilakukan oleh dr Hera (45), yang bertugas di fasilitas karantina Orang Dalam Pemantuan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) milik Pemprov Kalsel di Ambulung, Banjarbaru.

Dia pun merasakan bagaimana sedihnya bila tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Dia pun berusaha memberi semangat para ODP dan OTG.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved