Kartu PraKerja
Nasib Korban PHK saat Kartu PraKerja Bermasalah, Insentif Tak Juga Cair, Ada Fakta Baru Terkait BLT
Hingga saat ini insentif Kartu PraKerja belum juga cair karena masih dievaluasi KPK, namun ada hal baru terkait Gelombang 4
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah peserta Kartu PraKerja mengeluhkan, pasalnya insentif mereka belum juga cair padahal telah melewati jadwal yang sudah disepakati.
Selain itu ribuan korban PHK akibat pandemi covid-19 juga sangat menanti-nanti kapan gelombang 4 dibuka.
Sebelumnya, admin kartu Pra Kerja menjelaskan jika pencairan insentif ditunda karena saat ini masih ada evaluasi menyeluruh.
Evaluasi kartu Pra Kerja yang belum rampung juga menjadi alasan pendaftaran gelombang 4 tak kunjung dibuka hingga saat ini.
Sejumlah warganet mengutarakan keluhan mereka melalui kolom komentar di unggahan Instagram kartu Pra Kerja, @prakerja.go.id.
• Update Gaji ke-13 ASN TNI-Polri & Pensiunan, Ini Besaran Gaji Pokok Polisi, Prajurit dan Jaksa
• Carut Marut Kartu Prakerja di prakerja.go.id Jadi Sorotan, Insentif Tak Kunjung Cair & Temuan KPK
• Saat Golongan Darah Kita Jadi Penentu Keparahan Gejala Covid-19, Hasil Studi: O Lebih Aman
Pertanyaan mereka didominasi tentang pencairan insentif, baik bulan pertama maupun bulan kedua serta pertanyaan seputar gelombang 4.
Seperti halnya disampaikan oleh sejumlah warganet berikut ini.
"Insentif kedua dari tanggal 3 juni belum diproses ya min,"
"Insentiff kedua apa kabarr min??? Pemegang kartu prakerja yang sudah mengikuti pelatihan pada nungguin insentifnya,"
"Kapan dana insenfit kami bisa cair ?? Kami butuh kepastiannyaa min,"
"Dana insentif saya sebener nya tgl 4 juni sudah cair , ini udh tanggal 20 juni belum cair juga udh lewat 2 minggu,"
Masih banyak komentar serupa yang menanyakan insentif kartu Pra Kerja yang tidak kunjung cair.
Berikut sejumlah fakta baru seputar kartu Pra Kerja, mulai dari pencairan inentif, update gelombang 4 hingga KPK temukan masalah kartu Pra Kerja.
1. Kapan Insenstif Kartu Pra Kerja Cair?
Belum ada kepastian terkait jadwal pencairan insentif kartu Pra Kerja karena hingga kini evaluasi masih dilakukan.
Salah satu peserta kartu Pra Kerja, Ivon Belike (24) menceritakan kendala pencairan insentif sebenarnya sudah terjadi sejak bulan pertama pada Mei lalu.
Ivon pun mengaku telah menghubungi pihak layanan konsumen atau customer service kartu Pra Kerja beberapa kali.
"Tapi tanggapan mereka proses pencairan insentif sedang mengalami antrean tinggi," ujar dia.
Admin @prakerja.go.id juga sempat menjawab salah satu pertanyaan dari warganet melalui kolom komentar salah unggahan di Instagram.
"Mohon maaf, saat ini proses pencairan insentif masih ditunda hingga evaluasi selesai dilakukan. Mohon dapat ditunggu info selanjutnya ya," tulis mereka.
2. Evaluasi KPK Temukan Sejumlah Masalah
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah masalah dalam program Kartu Prakerja.
Kemitraan dengan platform digital menjadi salah satu dari empat aspek yang ditemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai permasalahan Program kartu Pra Kerja.
"KPK menemukan sejumlah permasalahan dalam empat aspek terkait tata laksana sehingga pemerintah perlu melakukan perbaikan dalam implementasi program," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Kamis (18/6/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul "Menanti Kejelasan Insentif Kartu Prakerja yang Tak Kunjung Cair...",
Menurut temuan KPK, kerja sama dengan delapan platform digital tidak melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Selain itu, KPK juga menemukan adanya konflik kepentingan pada lima platform digital dengan lembaga penyedia pelatihan.
Delapan mitra platform kartu Pra Kerja yakni Tokopedia, Ruangguru, Bukalapak, MauBelajarApa, Pintaria, Sekolahmu, Kementerian Ketenagakerjaan, Pintarmahir.
3. Kartu Pra Kerja tak bisa digantikan BLT
Sementara itu, baru-baru ini kursus program kartu Pra Kerja dinilai kurang efektif, sebab masyarakat lebih membutuhkan bantuan langsung tunai dibanding pelatihan daring.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menegaskan pemerintah tak bisa serta merta mengganti program pelatihan di Kartu Pra kerja dan mengalihkannya menjadi bantuan tunai.
Seperti dilansir dari Kompas.com dengan artikel "Pemerintah Soal Prakerja: Mau Pelatihan Seupil Saja, Pokoknya Harus Ada Pelatihan"
"Ya, tidak bisa. Kalau kamu hilangkan (pelatihan) dan cuma kasih duit doang, kamu melanggar perpres. Kamu masuk bui.
Sementara kami tidak memiliki mekanisme untuk yang kasih duit saja ke 40 persen (penduduk) di tengah ini," kata Denni seperti dikutip dari Harian Kompas, Rabu (17/6/2020).
"Jadi Kartu Prakerja itu harus ada pelatihannya. Mau pelatihan seupil saja, pokoknya harus ada pelatihan karena aturannya begitu," kata dia lagi.
Menurut Denni, selain kursus online, Kartu Pra kerja juga memberikan insentif uang kepada pesertanya.
Kartu Pekerja juga jadi program yang saling melengkapi dalam upaya mengurangi dampak ekonomi dari COVID-19.
"Ketika ada COVID-19, untuk membantu mereka yang miskin cukup dengan tambah bantuan di Kartu Bantuan Pangan Non-Tunai.
Tapi itu hanya untuk 40 persen (penduduk Indonesia) ke bawah, yang pengeluaran rumah tangganya per bulan Rp 3,7 juta," ujar dia.
Dikatakannya, banyak sekali warga terdampak COVID-19 masuk dalam daftar penerima Kartu Bantuan Pangan Non-Tunai.
Sehingga, bantuan dari Kartu Prakerja dirasa sangat membantu.
Bantuan pelatihan online senilai Rp 1 juta per peserta, juga bisa membantu meningkatkan keterampilan bagi mereka yang terdampak langsung COVID-19, seperti korban PHK dan pengangguran.
4. Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4
Meskipun pihak penyelenggara telah memberikan pernyataan bahwa pendaftaran kartu Pra Kerja akan segera dibuka, namun masih belum ada tanggal pasti kapan pendaftaran di buka kembali.
Terakhir kali, pendaftaran Kartu Pra Kerja dibuka pada gelombang 3 dan ditutup pendaftarannya pada akhir bulan April lalu.
Meskipun masih belum ada tanggal pasti, calon pendafar bisa mempelajari cara daftar kartu Pra Kerja terlebih dahulu seperti yang dikutip dari www.prakerja.go.id berikut ini.
1. Membuat akun Prakerja
- Masuk ke situs www.prakerja.go.id
- Masukan nama lengkap, alamat email, dan kata sandi baru
- Cek email dari Kartu Prakerja dan ikuti petunjuk untuk konfirmasi akun email.
Setelah konfirmasi akun email berhasil, kembali ke situs Prakerja
2. Isi data diri
- Masuk ke akun dengan alamat email dan kata sandi yang baru dibuat
- Masukan nomor KTP dan tanggal lahir, lalu klik "Berikutnya".
- Isi data diri dengan lengkap formulir kartu prakerja (nama lengkap, alamat email, alamat tempat tinggal, alamat domisili, pendidikan, status kebekerjaan, foto KTP, dan foto selfie dengan KTP), lalu klik "Berikutnya"
- Masukan nomor telepon dan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS
3. Ikuti tes Ikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama 15 menit.
- Siapkan alat tulis dan kertas bila perlu
- Tunggu email pemberitahuan dari Kartu Prakerja setelah menyelesaikan tes
- Setelah mendapatkan email pemberitahuan, kembali ke situs, dan gabung ke gelombang pendaftaran.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/banyak-pekerja-yang-di-phk-berusaha-mendaftarkan-diri-untuk-mendapat-bantuan.jpg)