Travel

VIDEO Ekowisata Kampung Barasih Kapuas, Track Gowes Sepanjang 600 Meter di Sekitar Persawahan

Kawasan Ekowisata Kampung Barasih di Kabupaten Kapuas. Fasilitas Gowes Track sepanjang 600 meter dengan latar pemandangan hamparan persawahan

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Fadly Setia Rahman
Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Menjadi satu tempat yang bisa dikunjungi untuk sekadar bersantai bersama keluarga, tempat rekreasi di dalam kota.

Lokasinya di kawasan Tjilik Riwut tepatnya di Jalan Handel Semangat Baru RT 04, Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas.

Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih itu adalah salah satu hasil pembangunan dari Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2 (NUSP-2).

Dimana Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih itu diresmikan langsung oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat pada 30 Januari 2018 lalu.

Dua Rumah di Keramat Raya Banjarmasin Hangus Terbakar, Yusuf Tak Sempat Selamatkan Ijazah

Daftar Menteri yang Tak Kena Resuffle Presiden Jokowi versi Pengamat, Ada Prabowo & Erick Thohir

130 Perusahaan di Kabupaten Banjar Tak Daftarkan Pekerja ke BPJS Kesehatan

Tempat yang awalnya kumuh disulap jadi indah. Begitulah kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih" di Kabupaten Kapuas.

Pemukiman kumuh, jalannya tanah dan becek itu disulap menjadi bersih dan indah melalui Program NUSP-2.

Dulu sungainya tidak ada siring, lalu dibuatkan siringnya. Hingga ada juga fasilitas Gowes Track sepanjang sekitar 600 meter dengan pemandangan langsung area persawahan.

Pengelola Kampung Barasih RT 04 Handel Semangat Baru, Hamsan, mengatakan bahwa memang dulunya di kawasan itu kumuh.

"Lalu Kapuas dapat program dari pusat yaitu program NUSP-2 pada 2016, hingga jadilah Kampung Barasih di Handel Semangat Baru RT 04 ini yang diresmikan pada awal 2018," kata Hamsan.

Tempat yang nyaman untuk bersantai tersedia di kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih.

Begitu indah dengan padu padan warna cerah menjadi kawasan itu banyak spot yang bagus untuk berfoto ria, baik selfie atau foto bersama.

"Ya, banyak yang datang ke sini, sekadar santai dan berfoto-foto," kata Pengelola Kampung Barasih, Hamsan.

Awal dibuka Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih, ramapengunjung.

"Awalnya ramai pengunjung di Kampung Barasih ini. Namun dampak pandemi covid-19 ini memang sepi pengunjung," ujar Hamsan.

Aksi Balapan Liar di Banjarmasin Dibubarkan, Seorang Pembalap Nekat Hendak Tabrak Petugas

Memasuki Tahun Ajaran Baru, Warga Banjarmasin Ramai Jual Emas

Usaha Seret, Perusahaan Daerah Milik Pemkab Tala Ini PHK Separuh Karyawannya

Dilanjutkannya, tak hanya dari daerah setempat, banyak pula yang datang dari luar daerah sekadar berkunjung ke tempat itu.

"Akhir pekan yang biasanya ramai. Kalau anak-anak sekitar sini, memang masih banyak saja yang bermain hingga berenang di sungai yang ada di Kampung Barasih ini," ungkapnya.

Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih dan hasil pembangunan dari program Program NUSP-2 sempat mendapat pujian dari Tim Project Review Mission, Program NUSP-2, yang datang ke Kabupaten Kapuas, April 2019 lalu.

Tim Project Review Mission yang datang ke Kabupaten Kapuas kala itu dipimpin langsung Senior Urban Development Specialist - Asian Development Bank (ADB), Joris Van Etten bersama tim dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Kapuas merupakan satu kabupaten dari 20 kota/kabupaten yang mengikuti program NUSP-2.

Program tersebut bertujuan untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Melalui pembangunan infrastruktur permukiman dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Program Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR ini mendapatkan bantuan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB) Loan 3122-INO.

Tim kala itu melihat pembangunan New Site Development (NSD) di Jalan Pemuda Kelurahan Selat Utara, Kecamatan Selat, lalu ke Kampung Barasih di Jalan Semangat Baru Kelurahan Selat Dalam Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas.

Saat di Kampung Barasih, Joris Van Etten nampak begitu menikmati suasana.

"Saya senang sekali, Pemerintah Kabupaten Kapuas komitmen nya untuk program (NUSP-2) ini sangat luar biasa, tak cuma di Kampung Barasih, tapi juga di NSD tadi yang saya lihat," ungkap Joris diwawancarai BPost kala itu.

Dilanjutkannya, Program NUSP-2 ini, sudah selesai pada 2019 ini.

Liga 1 Indonesia Kembali Digelar, Begini Kata Dosen JPOK FKIP ULM Ini

Bertingkah Mencurigakan, Kurir Sabu Asal HST Dibekuk Petugas Polsek Paringin

Pemprov Kalteng Siapkan Anggaran Karhutla Rp 20 Miliar, 2.500 Personel Polda Kalteng Disiagakan

"Tapi karena suksesnya program ini, pasti kami akan diskusi lagi dengan Pemerintah RI, untuk program baru," lontar Ketua Tim Project Review Mission tersebut.

Bahkan Joris mengutarakan, Kabupaten Kapuas bisa jadi contoh sukses melaksanakan program tersebut. "Daerah lain yang mau perbaiki area-area di kabupaten atau kotanya bisa datang belajar ke Kabupaten Kapuas," ujarnya.

Kawasan Ekowisata dan Gowes Track Kampung Barasih di Kabupaten Kapuas, menjadi bagian dari komitmen percepatan penanganan permukiman kumuh di wilayah setempat.

Kawasan Ekowisata dan Gowes Track "Kampung Barasih" itu adalah salah satu hasil pembangunan dari Program NUSP-2.

April 2019 lalu, Kapuas mendapat kunjungan dari Tim Project Review Mission, Program Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2 (NUSP-2).

Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor, saat menerima kunjungan itu mengatakan Pemkab Kapuas siap menjadi nakhoda dalam program penanganan permukiman kumuh.

"Kami siap mendukung salah satu upaya strategis pemerintah pusat melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, dalam rangka percepatan penanganan kawasan kumuh dan gerakan 100-0-100 tahun 2015-2019," ucapnya menyampaikan sambutan tertulis Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.

Dilanjutkannya, kontribusi program NUSP-2 dalam upaya percepatan penanganan permukiman kumuh dalam mewujudkan permukiman yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di kota Kuala Kapuas sangat besar.

Komponen penanganan yang dilakukan baik skala lingkungan, skala kawasan dan pembangunan Kawasan Permukiman Baru atau New Site Development (NSD).

"Sehingga sampai dengan tahun 2018 kawasan kumuh berkurang lebih kurang 91,67 Ha dari total luasan kumuh perkotaan 331,72 Ha," ungkapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Fadly SR)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved