Berita Batola
Mahasiswa Fakultas Pertanian ULM Prodi Proteksi Tanaman Penelitian di Lahan Perkebunan Batola
Mahasiswa Fakultas Pertanian ULM melakukan penelitian penyakit tanaman tomat dan cabai di lahan perkebunan warga Marabahan Batola.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Beberapa Mahasiswa Program Studi (Prodi) Proteksi Tanaman, jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian (Faperta), ULM Banjarbaru, mengunjungi lahan perkebunan warga Desa Karya Maju, Kecamatan Marabahan. Sabtu, (18/07/2020).
Kunjungan ini dalam langkah awal untuk melakukan penelitian mengenai penyakit tanaman yang ada di lahan perkebunan warga. Khususnya tanaman tomat dan cabai.
Dalam survey pertama ini, Nazwan, mahasiswa yang melakukan penelitian menemukan beberapa hama yang menyerang tanaman cabai dan tomat.
"Kita menemukan beberapa penyakit, antraknosa atau yang disebabkan cendawan atau jamur dan bercak daun," Ungkapnya.
• Cegah Klaster Baru, MPLS di Kalsel Dilaksanakan Secara Daring, Begini Arahan Kadisdikbud Kalsel
• Bawaslu Tabalong Lakukan Rapid Test untuk Jajarannya, Empat Petugas Panwaslu Desa Kelurahan Reaktif
• Koloni Lebah Bersarang Besar di Pohon, Warga Komplek Kayu Bulan Sungai Andai Waswas Takut Disengat
• Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Tabalong Bertambah 5 Orang
Dalam survey awal ini, Nazwan dan kawan-kawan juga didampingi dosen pembimbing, Mariana, ketua jurusan proteksi Tanaman, Eli Lestiani dan disambut langsung oleh kepala Dinas Pertananian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Kadistan TPH) Baritokuala, Murniati yang lang langsung turun ke lapangan.
Eni Lestiani menambahkan, penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyakit tanaman yabg ada pada cabai dan tomat.
Pihaknya akan melakukan pengkajian dan akan coba menerapkan tehnik apa yang cocok untuk menanggulangi hama maupun virus tanaman yang ditemukan.
"Dari temuan berupa jamur, hama dan virus ini kita nanti coba terapkan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Bisa dari daerah lain, maupun diambil dari lahan ini juga," Terangnya.
Seperti yang disampaikan Mariana, pihaknya di Faperta memang sudah melakukan penelitian serupa di beberapa fasilitas kampus. Namun ia ingin mahasiswa mengenal lebih jauh bagaimana pengalamannya di lahan masyarakat secara langsung.
"Di kampus kita memang memiliki rumah kaca dan laboratorium. Namun belum melakukan penerapannya di lahan masyarakat secara langsung," Paparnya.
(Banjarmasinpost.co.id/ Muhammad Tabri)