Nutrisi dan Olahraga saat Pandemi

Mempengaruhi Kesehatan, Berikut Fakta dan Mitos Seputar Makanan

Kemudahan informasi tentang masalah kesehatan di dunia maya tidak selamanya mencerahkan.

Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/mariana
Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University, Belanda, Ardy Brian Lizuardi 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kemudahan informasi tentang masalah kesehatan di dunia maya tidak selamanya mencerahkan.

Sebab, ada saja informasi yang tidak benar.

Terlebih jika masalah kesehatan tersebut dikaitkan dengan makanan.

Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University, Belanda, Ardy Brian Lizuardi mengatakan, anggapan tentang ngemil yang membuat berat badan naik adalah mitos.

Justru membantu mengurangi berat badan asal makanan yang dikonsumsi rendah kalori dan kaya serat misalnya buah-buahan.

Lemak Menumpuk Timbulkan Risiko Sindrom Metabolik, Begini Pencegahannya

Tak Hanya Obesitas, Orang yang Terlihat Kurus Bisa Kena Sindrom Metabolik

Masa Pandemi, Tetap Berolahraga Disertai Asupan Nutrisi Seimbang

Tetap Bugar, Begini Anjuran Asupan Nutrisi Setelah Berolahraga

Dipercaya Efektif Bakar Lemak, ini Perbedaan Teh Hijau dan Jeruk Nipis

Gula pasir sebagai sumber energi penting bagi tubuh tidaklah benar.

Sebab, gula pasir mengandung karbohidrat sederhana yang akan berubah menjadi energi namun tidak memiliki manfaat lain.

Gula pasir juga akan membuat kadar gula tubuh meningkat dengan sangat cepat.

"Kalau kadar gula naiknya terlalu cepat akan jadi energi dan kalau terlalu banyak jadi lemak. Kalau orang suka banget minum manis dan enggak mau gemuk, pilih gula yang rendah kalori. Gula nol kalori yang alami itu dari daun stevia," kata Ardy.

Selain itu, anggapan makan daging kambing picu darah tinggi adalah mitos.

Daging kambing tidak membuat darah tinggi.

Yang menjadi masalah adalah banyaknya jumlah garam dan bumbu yang digunakan ketika memasak kambing.

Susu tidak membuat gemuk justru memiliki banyak manfaat.
Terlebih untuk perempuan yang siap untuk menjadi ibu.

Saat ini susu memiliki banyak pilihan, jika takut gemuk bisa mengonsumsi susu yang rendah lemak dan kalori.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved