Berita Tanahlaut

Duel Maut Pasar Burung Pelaihari, Pelaku dan Korban Sesama Kawan, Perselisihan Dipicu Masalah Miras

Duel sesama kawan berujung maut di Pasar Burung Pelaihari Kabupaten Tanahlaut ternyata dipicu masalah terkait minuman keras.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Syaiful Akhyar
Alvin Agung untuk banjarmasinpost.co.id
Petugas melakukan evakuasi terhadap korban penusukan di Pasar Burung Pelaihari Kabupaten Tanahlaut, Jumat (14/8/2020) malam. 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Insiden perkelahian berujung maut di Pasar Burung Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), bisa dibilang klimaks dari serangkaian ihwal sebelumnya.

Ternyata, selama ini antara pelaku (penusuk) dan korban telah lama saling kenal. Lebih dari itu juga kerap berselisih paham. Alamat keduanya pun sama yakni di Bramban, Pelaihari.

"Jadi, antara korban dan pelaku sebelumnya sudah sering cekcok mulut," papar Kapolres Tanahlaut AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kasat Reskrim AKP Alvin Agung Wibawa kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (16/8/2020).

Dikatakannya, korban (Fahmi Fauzi, 36) dan pelaku (Irwansyah alias Abung, 32) juga sama-sama terbiasa minum minumam beralkohol. Saat insiden penusukan terjadi pada Jumat (14/8/2020) malam pukul 20.30 Wita, keduanya juga dalam keadaan mabuk.

Satu Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19, BKPSDM Kotabaru Swab Massal Seluruh Pegawainya

Pemkab Tanahlaut Terbitkan Perbup Sanksi Pelanggaran Protokol Kesehatan, September 2020 Diberlakukan

Si Palui : Resep Ubat

VIDEO Penjelasan Dirlantas Polda Kalsel tentang Pemohon SIM Harus Tes Psikologi

Malam itu saat Abung tiba di Pasar Burung melihat Fahmi sedang minum minuman keras (miras). Fahmi menawari Abung untuk minum bersama tapi ditolak.

Hal itu membuat Fahmi marah lalu mendorong Abung.

Tak terima perlakuan itu, Abung mencabut pisau (belati) yang ia selipkan di pinggang kanannya. Spontan ia hunjamkan dan mengenai ulu hati hingga tembus ke bagian punggung Fahmi.

Korban meninggal di lokasi akibat banyak kehilangan darah, sedangkan Abung bergegas pergi.

Kurang dari satu jam, polisi berhasil menangkapnya di wilayah Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari.

Sesal memang selalu datang belakangan. Hal itu pula yang diungkapkan Abung kepada penyidik.

"Tersangka mengaku menyesali perbuatannya," ucap Alvin.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved