Berita HSU
Titian di Haur Gading Kabupaten HSU Ini Sering Diperbaiki Warga Secara Swadaya
Titian di Desa Jingah Bujur salah satu terpanjang di Kabupaten HSU untuk menyeberangi daerah rawa-rawa, yaitu sekiar 1 kilometer.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Akses dari Desa Haur Gading menuju Desa Jingah Bujur, Kecamatan Haur Gading, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, jalan singkat untuk menempuhnya adalah melintasi titian.
Titian tersebut salah satu jalan titian panjang di Kabupaten HSU untuk menyeberangi daerah rawa-rawa, yaitu sekiar 1 kilometer.
Konstruksinya dari kayu, cukup banyak bagian yang mengalami kerusakan. Ada beberapa yang berlubang, sehingga saat melintasinya perlu berhati hati.
Di bagian depan jalan titian, juga diberikan peringatan bagi pengguna jalan, yaitu mengurangi kecepatan agar kerusakan yang ada di tititan tidak bertambah parah.
• Perajin di Jingah Bujur Kabupaten HSU Bisa Membuat Aneka Jenis Tas
• Warga 4 Desa di Kabupaten HSU Berlatih Membuat Sedotan dari Daun Purun
Kepala Desa Jingah Bujur, Hanafi, Kamis (24/9/2020), mengatakan, aset jalan titian ini merupakan milih pemerintah daerah.
Sehingga, katanya, pemerintah desa tidak bisa mengeluarkan anggran untuk perbaikan karena terkendala aturan.
Sedangkan perbaikan yag sering dilakukan adalah secara swadaya dari masyarakat. Saat penghujan, selalu terendam karena letaknya berada di daerah rawa. Dan biasanya, banyak bagian yang mengalami kerusakan.
“Kami sudah mengusulkan untuk perbaikan dan rencananya akan dilaksanakan pada November 2020. Namun, hanya perbaikan sementara,” ujarnya.
• Gadis Asal Amuntai HSU Ini Dulunya Sering Dibully, Sekarang Go Internasional Keliling 15 Negara
• Sebanyak 20 Warga Ikut Pelatihan Kerajinan di Jingah Bujur Kabupaten HSU
Sedangkan untuk pembangunan jalan menjadi jalan beton, memang memerlukan anggaran yag cukup banyak.
“Pada saat 2019 lalu, sudah kami usulkan dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar dan diharapkan bisa dilakukan perbaikan secara bertahap. Namun karena ada Covid-19, maka anggaran daerah dialihkan,” ujarnya.
Hanafi mengatakan, saat ini warga yang ingin melintasi jalan titian tersebut sudah paham untuk lebih berhati-hati.
Jika ingin menggunakan jalan lain, bisa menggunakan jalan biasa, meskipun jarak tempuhnya lebih jauh karena harus memutar.
• Pembangunan Siring Dimulai, Jalan Sarang Burung Kabupaten HSU Bakal Tak Terendam Lagi
• RSUD Pembalah Batung HSU Punya Alat PCR, Layani Swab Test Mandiri Segini Rencana Tarif Diberlakukan
Sementara itu, penuturan Indah, warga yang melintasi jalan titian ini, memang perlu ekstra hati hati karena kondisi titian yang bergoyang. Jika tidak kuat menahan kemudi, maka bisa saja beresiko terjatuh di rawa.
“Kalau sudah setiap hari melewati, mungkin akan terbiasa. Namun bagi yang baru pertama kali, sebaiknya harus ekstra hati-hati,” ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)