Berita Tanahlaut
Kesehatan Sapi Mendadak Terganggu, Peternak di Tala Berharap Penyuluh Lebih Sering Turun
Peternak sapi di Tanahlaut sering kebingungan ketika kesehatan sapinya terganggu. Mereka berharap penyulu lebih sering turun
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak dulu hingga sekarang Kabupaten Tanahlaut (Tala) dikenal sebagai sentra ternak sapi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jumlah populasi sapi di daerah ini mencapai sekitar 90 ribu ekor. Sebagian besar jenis Sapi Bali, selebihnya jenia Limousin, Peranakan Ongole (PO), dan Brahman.
Hampir seluruh penjuru wilayah di sebelas kecamatan di Tala terdapat ternak sapi. Di antaranya di wilayah Desa Sungaibakar, Kecamatan Bajuin.
Meski para peternak di Tala umumnya telah mengetahui cara merawat sapinya. Namun kadang mereka kebingungan ketika mendadak mendapati ternak sapinya mengalami gangguan kesehatan.
• Pencurian Sapi Masih Hantui Peternak Tala, Ada yang Cuma Tersisa Kepala
• Peternak Sapi Kabupaten Tanahlaut Diminta Perhatikan Nutrisi Sapi Indukan untuk Penggemukan
• Dorong Indukan Sapi Beranak Tiap Tahun, Peternak Tala Diminta Perlakukan Khusus Sapi Betina
Paling sering yakni sapi menjadi hilang nafsu makan, mencret, mata berair penuh kotoran, dan lainnya. Hal tersebut meski terkesan sepele namun merisaukan bagi sejumlah peternak karena dampaknya menurunkan bobot ternak.
"Sering banget sapi saya tiba-tiba susah makan. Diberi rumput pilihan juga tetap ogah-ogahan. Bingung juga dikasih obat apa," ucap Mahran, warga Pelaihari, Selasa (29/9/2020).
Karena itu dirinya berharap penyuluh peternakan mempersering turun ke lapangan.
Termasuk kegiatan terpadu pelayanan kesehatan hewan yang belakangan gencar dilaksanakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tala dikehendaki terus dilanjutkan secara berkesinambungan.
Kegiatan terkini pelayanan terpadu pemeriksaan hewan digelar Disnak Keawan Tala di Desa Sungaibakar, beberapa hari lalu.
"Pemilik ternak sapi setempat sangat antusias," ucap Subaryo kepala Disnak Keswan Tala.
Beragam jenis keluhan peternak terhadap kondisi kesehatan ternak masing-masing langsung diatasi petugas di lokasi pelayanan. Di antaranya menangani bola mata sapi yang sakit (berair dan penuh kotoran).
Ternak sapi yang mengalami kondisi seperti itu yakni milik Syahruni. Sebelah bola mata sapinya tampak terganggu penglihatannya.
"Makan pun menjadi tak karuan. Kadang saat berjalan juga serigng tak fokus, menabrak sana sini," tuturnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sapi tersebut mengalami kekeruhan (mata) pada cornea mata. "Guna mencegah sakit makin parah, kami beri antibiotik," ucap Abdurrahman Sidiq, penyuluh pertanian Kecamatan Bajuin.
• VIDEO Kelahiran Anak Sapi di Kabupaten Tala 9.981 Ekor, Melampaui Target
• Pastikan Tumbuhkembang Sehat, Peternak Sapi di Tanahlaut Kalsel Harus Latih Pedet Lakukan ini
Pihaknya menyarankan kepada petenak sementara waktu memisahka sapi yang mengalami sakit mata dengan sapi yang sehat.
Hal itu penting untuk pencegahan risiko penularan. Selain itu juga harus menjaga kebersihan kandang, menjaga kualitas pakan sapi, dan mengatur populasi sapi dalam kandang agar tidak terlalu padat.
(banjarmasinpost.co.id/idda royani)
