Berita Banjarbaru

BPBD Kalsel Prediksi Luasan Karhutla Tak Sampai Ribuan Hektare

Tahun 2019 luasan lahan terbakar di Kalsel lebih dari 7.000 hektare dan tahun 2020 sampai Oktober total 400 hektare lahan yang terbakar.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
PUSDALOPS BPBD KABUPATEN TAPIN UNTUK BPOST GROUP
Upaya pemadaman lahan terbakar dilakukan dengan menggunakan helikopter di Desa Lawahan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (3/10/2020). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan mencatat penurunan luasan lahan terbakar tahun 2020 dibandingkan pada 2019.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahrudin, mengemukakan bahwa berdasarkan data, hingga minggu kemarin luasan lahan yang terbakar sekitar 400 hektare. 

Jauh menurun, sebut dia, dibandingkan tahun 2019 yang luasannya mencapai lebih dari 7.000 hektare.

Dan diprediksi, lanjut dia, hingga akhir 2020 tidak akan sampai di atas 2.000 hektare. Alasannya, tidak lepas dari musim kemarau basah. Sebab, masih terjadi hujan di tengah musim kemarau.

BMKG Rekam 90 Hot Spot di Kalsel, 11 Diantaranya di Lianganggang Banjarbaru

Helikopter Jatuhkan Bom Air di Sejumlah Lokasi Karhutla di Kabupaten Banjar

Mayoritas Karhutla di Luar Jangkauan BPBD Banjar, Manfaatkan Heli Water Bombing

Lahan di Desa Lawahan Tapin Selatan Terbakar Lagi, 6 Kali Dibom Air

Siklus ini, ujarnya, terjadi secara terus-menerus setiap lima tahun. Pada tahun 2011 merupakan puncak musim panas yang mengakibatkan karhutla meluas. Kemudian pada tahun 2012 turun.

"Jika dilihat pada tahun 2013-2014 kembali naik, 2015 puncak lagi. Begitu juga 2016 turun. Kembali naik pada 2017-2018. Kemudian pada tahun 2019 puncak lagi. Nah, ini 2020 kembali turun," rinci Sahruddin.

Adapun untuk wilayah ring satu, yaitu di seputaran Bandara Internasional Syamsudin Noor, dikatakan Sahrudin, hingga saat ini masih terkendali. 

Namun yang sering terjadi karhutka yakni arah utara di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. "Sebab di sana jarang hujan," tandasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved