Mengulik Lahirnya Nama Pelaihari

Penulisan Pelaihari Ejaannya tak Seragam, Sejumlah Institusi Menulis Begini

Terlepas dari sejumlah versi di balik lahirnya penamaan Pelaihari, pada aspek teknis ketatabahasaan pun hal serupa juga terjadi.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
 Taburan cahaya aneka warna menyelimuti Taman Mina Tirta, Pelaihari. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Terlepas dari sejumlah versi di balik lahirnya penamaan Pelaihari, pada aspek teknis ketatabahasaan pun hal serupa juga terjadi.

Hal itu setidaknya terjadi pada teknis penulisan ejaannya.

Ada yang menulis Pelaihari, namun ada pula yang menulis Pleihari.

"Dua versi penulisan ibu kota Kabupaten Tanahlaut (Tala) itu sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda dulu," papar Ismail Fahmi, pemerhati sejarah Tala, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Asal Usul Nama Pelaihari, Muncul Beberapa Versi, Umumnya Berkaitan Masa Penjajahan

Baca juga: Tanahlaut Tempat Pelarian Pejuang Kerajaan Hindari Kejaran Penjajah

Baca juga: Lidah Pribumi Pekebun Lada Keluarga Penjajah di Tanahlaut Tak Fasih Sebut Mr Pley Hare

Baca juga: Dongeng Satwa Purba yang Resahkan Warga Tala, Banjir Darahnya Merahkan Tanah

Bahkan hingga kini sebagian pihak, termasuk penamaan distrik yang melekat pada institusi tetentu, juga tak sama.

Masih tetap ada institusi tertentu di Tala yang menulis Pleihari sehingga hal demikian kadang membingungkan publik.

"Namun sejak era bupati pertama Tala, Abdullah Sjahril, penulisan nama kota ini diseragamkan menjadi seperti yang kita ketahui sekarang ini yaitu Pelaihari," tandas Fahmi.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved