Berita Kalteng
Kepala Dinkes Kalteng Edukasi ke Masyarakat Tentang Penggunaan Vaksin Sinovac
Masyarakat Kalteng diberitahu Dinkes tentang vaksin Sinovac untuk meangkal Covid-19 dan juga diminta untuk hindari hoaks mengenai vaksin ini.
Penulis: Fathurahman | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Rencana pemerintah pusat yang akan menyalurkan vaksin Sinovac untuk menangkal penularan virus corona, mulai disosialisasikan Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, dr Suyuti Syamsul, dalam paparannya pada webinar yang dilaksanakan di Gedung Smart Province (GSP) Diskominfosantik Provinsi Kalteng, Senin (23/11/2020), menjelaskan terkait vaksin Sinovac untuk penangkal penularan virus corona. Sementara itu, hingga kini Covid-19 masih mewabah di Kalteng.
“Vaksin terbuat dari mikroba yang dilemahkan atau mati, toksin atau dari protein permukaan. Agen dalam vaksin tersebut merangsang sistem imun mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang terkait dengan agen,” ujarnya.
Dia menjelaskan, vaksin terdiri dari beberapa jenis, yaitu vaksin mati, vaksin hidup, vaksin toksoid dan vaksin biosintetik.
Vaksin-vaksin tersebut memiliki kandungan yang berbeda-beda dan digunakan dengan tujuan yang berbeda pula.
Baca juga: Positif Covid-19 di Kalteng Bertambah 85 Orang, Terbanyak dari Kabupaten Kotim
Baca juga: Jokowi Katakan Vaksinasi Covid-19 Dimulai Awal Tahun
Baca juga: Jelang Pencoblosan, KPU Palangkaraya Ingatkan Petugas di TPS Wajib Kenakan APD
Baca juga: Sejumlah Jalan Desa di Dua Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotim Terendam
Baca juga: Debit Sungai Rungan Naik, Kapolsek Bukitbatu Palangkaraya Imbau Warga Bantaran Waspada Banjir
Terkait perkembangan vaksin Sinovac, dr. Suyuti mengatakan, uji klinis vaksin tersebut sudah memasuki tahap ketiga.
Seluruh proses pembuatan dan penelitian vaksin tersebut diawasi oleh BPOM untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya sebelum digunakan untuk masyarakat. “Hasil uji klinis fase 3 dinyatakan aman dan tidak ditemukan reaksi berlebihan,” ujar dr. Suyuti.
Manfaat pemberian imunisasi vaksin ke banyak orang akan membuat imunitas populasi (Herd Immunity). Selain itu, dapat melindungi orang lain yang belum atau tidak bisa diberi vaksin, bayi atau orang dengan penyakit gangguan imun.
Kemudian, Suyuti mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menerima informasi. Sebab, hoaks seputar vaksin sudah tersebar luas di kalangan masyarakat.
“Mayarakat harus pandai memastikan informasi yang benar. Tinggalkan hal-hal yang tidak masuk akal, hati-hati untuk membagikan informasi tentang vaksin,” imbaunya.
(Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)
