Gletser Himalaya Longsor
Ada Bunyi Siulan Sebelum Gletser Himalaya Longsor, 18 Orang Tewas dan 200 Lainnya Belum Diketahui
Menurut kesaksian seorang pekerja bernama, Rajesh Kumar, yang berhasil selamat, sempat terdengar suara siulan saat gletser Himalaya akan longsor.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bencana alam terus saja melanda berbagai belahan dunia. Kali ini, Gletser Himalaya di India Utara longsor pada Minggu (7/2/2021).
Akibat insiden itu belasan orang tewas, dan nasib ratusan orang lainnya masih belum diketahui.
Menurut kesaksian seorang pekerja bernama, Rajesh Kumar, yang berhasil selamat, sempat terdengar suara siulan saat gletser Himalaya akan longsor.
• VIDEO Kasus Terowongan Maut Tambang Ilegal di Tanbu, Polda Kalsel Tetapkan 4 Orang Tersangka
• WHO Klaim Kantongi Bukti Awal Mula Wabah Covid-19 di Wuhan
Namun, suara siulan tersebut kemudian berubah menjadi gemuruh air yang menjebak belasan orang di terowongan Himalaya.
Sampai berita ini diunggah 18 orang dipastikan tewas pada Senin (8/2/2021), dan 200 lainnya masih hilang.
Gletser yang longsor di lereng gunung memicu banjir bandang di lembah-lembah negara bagian Uttarakhand.

Banjir lalu menerjang kompleks di tempat Kumar dan rekan-rekannya bekerja, sekitar 300 meter di dalam terowongan.
"Kami tidak merasa akan selamat," kata pria 28 tahun itu kepada AFP dari ranjang rumah sakitnya.
"Tiba-tiba ada siulan... ada teriakan, orang menyuruh kami keluar. Kami mengira itu api."
"Kami mulai berlari tapi air menyembur masuk. Seperti film Hollywood," kenang Kumar.
Dia dan rekan-rekannya lalu berpegangan pada tiang-tiang scaffolding di terowongan selama empat jam, menjaga kepala mereka tetap di atas air dan puing-puing, serta saling menyemangati.
"Kami terus saling menyemangati - apapun yang terjadi, kami tidak boleh melepaskan tiangnya."
"Puji syukur tangan kami tidak lepas," kata Kumar.
Saat banjir sampai ke lembah, air di terowongan mulai surut, tetapi menyisakan puing-puing dan lumpur setinggi 1,5 meter lebih.