Berita Kotabaru

Jembatan Darurat di Perbatasan Sampanahan Kotabaru Selesai Dibangun Hari ini

Pembangunan jembatan darurat menggunakan konstruksi pohon kelapa di perbatasan Desa Sungai Betung-Gunung Batu Besar Sampanahan Kotabaru selesai

Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
Camat Sampanahan untuk bpost
Pembangunan jembatan darurat di perbatasan Gunung Batubesar diperkirakan selesai hari ini 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pekerjaan pembangunan jembatan darurat di wilayah perbatasan antara Desa Sungai Betung - Gunung Batubesar, Kecamatan Sampanahan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dipastikan segera bisa dilewati.

Pekerjaan pembangunan dimulai sejak kemarin oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggunakan konstruksi pohon kelapa diperkirakan selesai hari ini.

Hal itu diungkapkan Camat Sampanahan, Rahman melalui Kasi Pelayanan, Bambang kepada banjarmasinpost.co.id melalui telepon genggamnya, Rabu (17/3/2021).

"Hari ini selesai, finishing untuk jembatan di perbatasan," ucap Bambang.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Empat Serangkai, Dinas PUPR Kotabaru Usulkan Perencanaan Ulang di Tahun 2022

Baca juga: Pemkab Kotabaru Dukung Penuh Ratna di Lida 2021, Ayo Ketik LIDA Spasi RATNA atau Vote di App Shopee

Menurut Bambang, jembatan darurat dibangun menggunakan konstruksi pohon kelapa dengan bentang jembatan sekitar 10 meter.

Setelah selesai hari ini, sudah bisa dilalui kendaraan dengan beban berat maksimal sekitar 6 ton.

"Setelah selesai jembatan di perbatasan baru mengerjakan jembatan di ruas jalan Gunung Batubesar," ucapnya.

Untuk jembatan di ruas jalan Gunung Batubesar, direncanakan dikerjakan hari ini.

"Rencana hari ini. Mudah-mudahan finishing jembatan di perbatasan selesai," ucapnya.

Baca juga: Polres Banjarbaru Terima dan Tanggapi Laporan Masyarakat Melalui Cangkal

Baca juga: Ketua DPRD Banjarbaru akan Lepas Masa Lajang

Lanjut Bambang, beda dengan jembatan di perbatasan, pembangunan jembatan darurat di ruas jalan Gunung Batubesar, PUPR menggunakan konstruksi kayu bakau.

"Bentang jembatan hampir sama dengan di perbatasan. Bakau digunakan sekitar 12 meteran," jelas Bambang.

Sebelumnya diberitakan, dua jembatan di kecamatan Sampanahan, ambruk berselang hanya empat hari setelah kejadian di perbatasan.

Disebabkan intensitas curah hujan cukup tinggi terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Air sungai deras melintas di bawah jembatan, membuat tanah konstruksi jembatan tergerus.

BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved