Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Bakal Kembali Melonjak, Stabil di Kisaran US$ 33.000 hingga US$ 36.000
Kabar menggembirakan bagi investor mata uang kripto. Harga Bitcoin menunjukkan harga cukup stabil dan diprediksi akan melonjak.
Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 515,30 juta.
Dilansir kompas.com, sementara, bila dibandingkan dengan periode yang sama sepekan yang lalu, harga bitcoin telah menguat 7,20 persen.
Harga aset kripto meme, dogecoin, pun menguat tipis. Dalam beberapa waktu terakhir, harga dogecoin terus mengalami koreksi.
Kini, dogecoin diperdagangkan di kisaran 0,25 dollar AS per keping atau sekitar Rp 3.625, atau menguat 1,11 persen bila dibandingkan dengan harga periode yang sama 24 jam yang lalu.
Baca juga: Viral di Medsos, Kurir Dimarahi dan Disiram Konsumen Gegara Sistem COD
Sementara bila dibandingkan harga sepekan yang lalu, harga dogecoin menguat 1,31 persen.
Berikut adalah rincian harga 10 aset kripto paling populer dalam sepekan terakhir:
Bitcoin 35.538 dollar AS atau Rp 515,30 juta (+7,20 persen)
Ethereum 2.327,07 dollar AS atau Rp 33,74 juta (+25,07 persen)
Tether 0,9998 dollar AS atau Rp 14,497,1 (-0,18 persen)
Binance Coin 306,57 dollar AS atau Rp 4,44 juta (+8,78 juta)
Cardano 1,44 dollar AS atau Rp 20.880 (+11,80 persen)
Dogecoin 0,25 dollar AS atau Rp 3.625 (+1,31 persen)
XRP 0,693 dollar AS atau Rp 10.048,5 (+12,30 persen)
USD Coin 0,9996 dollar AS atau Rp 14.494,2 (-0,19 persen)
Polkadot 15,81 dollar AS atau Rp 229.245 (+8 persen)
Uniswap 20,60 dollar AS atau Rp 298.700 (+25,98 persen)

Poundsterling Mata Uang Paling Oke
Mata uang poundsterling rupanya berhasil menjadi mata uang utama dengan kinerja paling baik sepanjang semester I-2021. Tercatat, pasangan GBP/IDR berhasil menguat 4,55%, mengungguli USD/IDR yang tumbuh 3,2% maupun SGD/IDR yang tumbuh 1,43%.
Sementara pasangan mata uang EUR/IDR justru terkoreksi 0,13%. Sedangkan JPY/IDR justru melemah hingga 3,65% sepanjang semester I-2021.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, penguatan mata uang poundsterling tidak terlepas dari meredanya sentimen brexit pada awal tahun silam. Selain itu, Inggris juga menjadi salah satu negara yang punya program vaksinasi paling masif dan tercepat sehingga proses pemulihan ekonominya bisa berjalan lebih cepat.
Baca juga: Bisnis Sarang Burung Walet Jadi Potensi Usaha yang Menjanjikan di Palangkaraya
Di satu sisi, mata uang yen menjadi yang paling terpuruk lantaran Jepang yang masih terus dihantam krisis Covid-19.
Upaya vaksinasi yang lambat pun tidak banyak membantu fundamental yen. Ditambah lagi, mata uang safe haven pilihan investor saat ini adalah dolar Amerika Serikat (AS), bukan yen.
Lantas seperti apa dinamika pergerakan mata uang utama pada paruh kedua tahun ini? Faisyal memperkirakan justru dolar AS akan jauh lebih unggul dari sisi kinerja dibanding poundsterling.
“Inggris saat ini tengah dihantam oleh merebaknya Covid-19 varian Delta yang berpotensi menghambat pemulihan aktivitas ekonomi.
