Wabah Corona

Mengenal Varian Baru Virus Corona Delta Plus, Terdeteksi di 10 Negara Termasuk Indonesia

Wabah virus Corona makin menjadi. Bahkan kini telah muncul varian baru lagi disebut Delta Plus.

Editor: M.Risman Noor
Alexander NEMENOV / AFP
Orang-orang mengantre untuk mendapatkan dosis vaksin Sputnik V atau Sputnik Lite Covid-19 Rusia di pusat vaksinasi di stadion sepak bola Olimpiade Luzhniki di Moskow, pada 9 Juli 2021. Rusia melaporkan 737 kematian akibat virus corona pada 6 Juli 2021. Rekor nasional kematian terkait pandemi selama 24 periode, saat negara itu memerangi lonjakan kasus baru. 

Posisi K417 berada dalam wilayah protein lonjakan yang berinteraksi dengan protein reseptor ACE2 dan memungkinkan virus menginfeksi sel (termasuk yang ada di paru-paru, jantung, ginjal, dan usus).

Orang-orang mengantre untuk menerima dosis vaksin virus corona Covid-19 Sinovac di sebuah pusat perbelanjaan di Banda Aceh pada 17 Juli 2021.
Orang-orang mengantre untuk menerima dosis vaksin virus corona Covid-19 Sinovac di sebuah pusat perbelanjaan di Banda Aceh pada 17 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Ketika protein lonjakan bertemu ACE2, protein itu berubah dari keadaan "tertutup" menjadi "terbuka" untuk mengikat reseptor dan menginfeksi sel.

Tidak mudah diprediksi

Berdasarkan studi varian Beta, yang membawa mutasi yang sama, K417N dapat membantu lonjakan mencapai keadaan "terbuka" sepenuhnya, yang kemungkinan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi.

Peningkatan pengikatan reseptor ACE2 dan keadaan yang lebih terbuka adalah ciri-ciri varian yang sangat menular dan resisten antibodi.

Studi menunjukkan bahwa mutasi di lokasi K417 membantu varian Beta menghindari antibodi, sehingga bisa berarti Delta plus dapat menghindari vaksin dan antibodi lebih baik daripada Delta.

Baca juga: WHO Masukkan Mutasi Virus Corona Varian Baru dari Rusia Dalam Daftar Pemantauan Ekstra

Tetapi efek tambahan K417N pada protein lonjakan virus yang membedakan Delta plus dari Delta tidak mudah diprediksi, karena dampak mutasi individu pada protein tidak dapat begitu saja ditambahkan bersama-sama.

Mengutip Reuters, 23 Juni 2021, menurut WHO, varian ini tampaknya tidak umum, saat ini hanya menyumbang sebagian kecil dari urutan Delta.

"Namun, Delta dan varian lain yang menjadi perhatian tetap menjadi risiko kesehatan masyarakat yang lebih tinggi, karena mereka telah menunjukkan peningkatan penularan,” tambah WHO.

India mulanya menandai Varian Delta Plus sebagai Variant of Interest, kemudian dinyatakan sebagai Variant of Concern (VOC). (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved