Berita Banjarmasin

Keberangkatan Umrah 2021 Tak Ada Kepastian, 10 Persen Calon Jemaah di Kalsel Mundur

Ketidakpastian dalam pemberangkatan jemaah umrah membuat 10 persen calon jemaah di Kalsel mengundurkan diri

Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
Dokumentasi Amphuri
Ilustrasi-Jemaah umrah asal Indonesia tengah menunggu giliran swab test di hotel di Mekkah, Selasa (3/11/2020). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sempat terdengar kabar bahwa ibadah umrah bakal kembali dibuka pihak Arab Saudi, namun sampai sekarang masih belum ada realisasi keberangkatan.

Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

Dikatakan Boy Rahmadi Nafarin, Direktur Utama Ramasindo Tour, Banjarmasin, sampai detik ini pihaknya juga masih menunggu informasi dari pihak Kementrian Agama akan seperti apa regulasi untuk umrah.

“Jadi sampai saat ini masih siap-siap sambil wait and see dan berbenah,” ujarnya.

Dikatakan, memang masyarakat sangat antusias untuk berumrah bahkan saat ini sudah mulai banyak yang bertanya-tanya, kapan dibukanya umrah.

Baca juga: SYARAT Umrah Terbaru untuk Jemaah Asal Indonesia, Vaksin Sinovac Diizinkan Tapi Karantina 5 Hari

Baca juga: Bawa 200 Dosis Vaksin AstraZeneca Ke Hatungun, BINDA Kalsel : Bisa Untuk Syarat Haji Atau Umrah

Baca juga: Aturan Terbaru Keberangkatan Umrah Jemaah Indonesia, Selain Vaksin Juga Harus Lewati Masa Karantina

Mengenai adanya info bahwa ada calon jamaah yang mengundurkan diri, menurut Boy mungkin karena merasa belum ada kepastian berangkat. Selain itu karena kondisi keuangan di masa pandemi ini.

“Pastinya sampai detik ini kami belum menerima kejelasan dari pemerintah khususnya Kemenag, kapan umrah bisa dilaksanankan,” tandasnya.

Saridi Salimin SPd MM, Ketua FK PATUH (Forum Komunikasi Penyelenggara Umroh dan Haji Khusus) mengatakan minat umrah di Kalsel sangat luar biasa.

“Namun Arab Saudi sebenarnya belum membuka untuk umrah. Hanya di Indonesia saja gembar-gembornya kencang,” tukas ketua DPD ASITA Kalsel.

Meski demikian, Saridi mengatakan, jika nantinya umrah dibuka maka ada beberapa keringanan bagi jamaah. Sebab berdasar surat edaran Satgas Covid-19 bahwa masa karantina yang awalnya 5 hari jadi 3 hari saja.

Perjalanan domestik untuk tes PCR diganti antigen dengan syarat sudah vaksin kedua.

"Tentunya ini melonggarkan kantong jamaah,” paparnya seraya berharap untuk yang vaksin pertama juga bisa antigen. 

Baca juga: Pintu Umrah Dibuka, Kantor Imigrasi Banjarmasin dan Batulicin Luaskan Jangkauan Pembuatan Paspor

Problem lain soal vaksin adalah vaksin booster yang belum ada kejelasan. Dan pihaknya sedang berjuang untuk memastikan bahwa Arab Saudi tidak memerlukan booster, sebab di rumah sakit sudah tidak dijumpai pasien corona yang menandakan Penurunan pasien.

Saridi yang juga pemilik Al Insani Travel mengatakan, melalui biro perjalananya itu ada 300 orang yang menunggu jadwal dan persyaratan. Dan karena ketidakjelasan itu lah akhirnya banyak yang mundur sekitat 10 persen. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved