Berita HST
Dibantu TNI-Polri, Warga HST Gotong Royong Angkat Raba, Sungai Barabai Tersumbat Parah
Sampah bawaan banjir dari wilayah hulu atau dalam bahasa lokal disebut raba menutupi sejumlah titik sungai, membuat aliran sungai tersumbat.
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Banjir sebanyak empat kali selama November 2021, menyisakan masalah tersumbatnya sejumlah daerah aliran sungai.
Sampah bawaan banjir dari wilayah hulu atau dalam bahasa lokal disebut raba menutupi sejumlah titik sungai, membuat aliran sungai tersumbat.
Di sungai Barabai, ada empat titik tumpukan sampah, yaitu di Desa Mandingin, Muntiraya, Kelurahan Barabai Barat, Bukat serta Pajukungan.
Mengatasi hal tersebut warga berinisiatif melakukan gotong royong mengangkat tumpukan sampah yang terdiri batang pohon, bambu, ranting serta dahan pohon, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Lelah Bikin Jembatan Darurat, Warga Patikalain HST Bikin Penyeberangan Bambu
Baca juga: Banjir Kalsel 2021 - Bank Indonesia dan Baznas Bantu Korban Terdampak di Kabupaten HST
Inisiatif warga tersebut didukung Dinas Lihgkungan Hidup dan Perhubungan HST, Camat Barabai, BPBD HST, Satpol PP, anggota TNI/Polri, serta relawan BPK yang tergabung dalam Balakar 654 Murakata.
Tumpukan sampah sepanjang sekitar 200 meter di Bukat, Kelurahan Barabai Barat diurai, sebagian diangkat ke tebing sungai lalu di angkut menggunakan truk dan dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir di Desa Telang, Kecamatan Batangalai Utara.
Namun sebagian dimilirkan ke sungai bagian hilir, karena sulit timbunan sampah itu diangkat secara manual.
Warga mengatakan tindakan ini untuk mengurangi sumbatan aliran sungai namun karena dilakukan secara manual, sebagian sampah yang tak terangkat hanya bergeser ke hilir.
Baca juga: Hadir di Btalk BPost, Peraih Penghargaan Santripreuner Award 2021 Sebut Santripreuner Sunah Nabi
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel Minta Kepala Daerah Siapkan SDM Handal Serap DAK
"Jadi sifatnya menggeser saja. Sebab rabanya akan pindah lokasi ke titik sungai yang lain. Untuk mengangkat secara tuntas menurut kami tetap harus pakai alat berat," kata warga Bukat.
Sementara, Sekretaris Balakar 654 Murakata, H Hernadi mengatakan, pihaknya optimistis masalah ini bisa diselesaikan secara bersama sama dengn kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
"Seperti kita lihat tadi upaya ini berhasil mengangkat beberapa truk sampah yang telah diangkat dari sungai. Jika tak selesai hari ini,bisa dilanjutkan besok dan beberapa hari ke depan," kata Hernadi.
Raba yang menumpuk di sejumlah titik aliaran sungai yang dihasilkan dari wilayah hulu disebutkan menjadi salah satu penyebab mengapa surutnya air saat banjir begitu lambat, selain sedimentasi di bagian hulu sungainya.
Selain di sungai Barabai, sungai lainnya yang dipenuhi tumpukan raba ada di Desa Masiraan, Sungai Buluh, dan Kayu Rabah yang panjangnya mencapai dua
(banjarmasinpost.co.id/hanani)