Berita Tanahlaut
Pengendalian Tungro Digencarkan, Petani Padangluas Kabupaten Tanahlaut Berharap Panen Lancar
Kegiatan pengendalian tungro terus dilakukan Distanhorbun Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kegiatan pengendalian tungro terus dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kalangan petani di daerah ini pun berharap obat-obatan atau pestisida pemberantas tungro terus disalurkan kepada petani.
"Maklum lah penghasilan masih belum lancar, jadi kalau ada bantuan sangat bermanfaat meringankan beban petani kecil," ucap Anang, warga Pelaihari, Jumat (20/5/2022).
Petani padi di Kecamatan Pelaihari ini juga mengaku turut waswas ketika menyimak berita maupun informasi di sosial media yang menyebut tungro menyerang tanaman padi di sejumlah kecamatan di Tala.
Terutama di Kecamatan Kurau dan Bumimakmur.
Baca juga: Juni 2022 Tarif Baru Air Bersih Diberlakukan PDAM Tanahlaut, Ini Penjelasan Manajemen
Baca juga: Dari 141 Calon Haji di Tala, Empat Orang Menunda Berhaji karena Faktor Ini
Informasi dihimpun banjarmasinpost.co.id di Distanhorbun Tala, tanaman padi di Kurau yang beberapa waktu lalu terserang tungro kini kondisinya kian membaik.
Tunas baru mulai tumbuh dan daun padi mulai kembali menghijau.
Sementara itu kegiatan pengendalian tungro juga masih berlanjut.
Terkini dilaksanakan pada Kamis kemarin di Desa Padangluas, Kecamatan Kurau.
Kegiatan itu dipantau Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan M Fahrizal.
Hamparan tanaman padi yang ditangani yakni milik Kelompok Tani Mufakat.
Pengendalian organisme pangganggu tanaman (OPT) tersebut dilaksanakan pada tanaman padi yang terserang tungro sekitar 15 hektare.
Secara teknis kegiatan itu dilaksanakan Koordinator POPT Tala beserta tim.
Turut ambil bagian Kepala BPP Kecamatan Kurau, PPL Desa Padangluas, serta anggota Poktan Mufakat.
Tungro merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi yang menjadi permasalahan dalam usaha peningkatan produksi padi.
