Berita Tanahlaut
Setelah Bumijaya, Sapi di Dua Desa Kabupaten Tanahlaut Terindikasi Terpapar PMK
Satu desa lagi di Tala yang kini ternak sapi terpapar PMK yakni Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penyakit kuku dan mulut (PMK) hingga saat ini masih merisaukan kalangan peternak di sejumlah daerah di negeri ini, termasuk di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pasalnya sejumlah sapi masih terpapar virus PMK.
Bahkan di Tala kini virus PMK tersebut mulai menyebar ke ternak sapi di desa lain.
Data diperoleh, Senin (20/6/2022), salah satu desa yang kini juga terpapar PMK yakni Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.
Ini adalah desa tetangga dari kasus pertama kemunculan PMK di Tala yakni Desa Bumijaya.
Baca juga: Tak Terpangaruh PMK, Harga dan Permintaan Daging Sapi di Kabupaten Tapin Normal
Baca juga: Belum Dapat Vaksin PMK, Disnak Keswan Tanahlaut Gunakan Obat-obatan Ini Tangani Sapi yang Terpapar
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pascapanen dan Pengolahan Hasil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Tala drh Taufik mengakui PMK kini juga terdeteksi di dua tempat lainnya yakni Ketapang dan Desa Sungaijelai di Kecamatan Tambangulang.
"Ini sesuai sifat PMK yang memang cepat menularnya. Apalagi saat ini pergerakan hewan ternak (sapi) cukup tinggi menyusul kian dekatnya momen kurban (Hari Raya Iduladha, red)," sebut Taufik.
Di Kalsel, sebutnya, setidaknya telah ada dua daerah yang terpapar PMK yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST).
Kasus PMK pertama di Tala terdeteksi di Desa Bumijaya, Kecamatan Pelaihari sekitar sebulan lalu.
Taufik menerangkan ketika dalam satu kandang ada satu ekor sapi yang terserang PMK, maka sapi lainnya hanya tinggal menunggu waktu tertular.
Kecuali jika langkah cepat langsung dilakukan yakni mengisolasi sapi yang terpapar.
Sapi di Tampang terindikasi klinis tertular PMK, sebut Taufik, sekitar lima ekor, sedangkan di Sungaijelai sekitar tiga ekor.
Semuanya saat ini sedang dalam penanganan dan umumnya mulai membaik seperti nafsu makan mulai menguat.
Luka bopeng di hidung mulai mengering dan tak lagi mengeluarkan air liur berlebihan.
Sementara itu sapi di Desa Bumijaya yang saat ini masih dalam penanganan, papar Taufik, sekitar 29 ekor.
Puluhan ekor lainnya telah membaik dan bahkan sembuh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Disnak-Keswan-Tala-kembali-turun-ke-Desa-Bumijaya-1.jpg)