Berita Tanahlaut
Setelah Bumijaya, Sapi di Dua Desa Kabupaten Tanahlaut Terindikasi Terpapar PMK
Satu desa lagi di Tala yang kini ternak sapi terpapar PMK yakni Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
"Pengecekan dan pemeriksaan masih terus kami lakukan per tiga hari. Sekaligus kami juga sambil memantau di tempat lain, kalau-kalau saja ada sapi yang terindikasi PMK," tandasnya.
Pemantauan dikatakannya saat ini menjadi perhatian khusus karena mobilisasi ternak sapi cukup tinggi mendekati momen Kurban.
Apalagi jual beli sapi tak semuanya di Pasar Hewan Saranghalang, tapi juga langsung di kandang peternak.
Pihaknya mengharapkan dukungan masyarakat khususnya kalangan peternak dalam upaya percepatan penanganan PMK.
Baca juga: Jatuh Tak Sadarkan Diri, Jemaah Haji HSU Kalsel Meninggal di Madinah, Jenazah Dimakamkan di Uhud
Baca juga: Bantu Pemerintah Genjot Vaksinasi Covid-19, Polres Tanahlaut Tetap Buka Gerai Layanan Vaksin
Caranya mudah yakni selalu menjaga kebersihan kandang, segera lapor jika melihat ternak berciri klinis PMK.
"Tak kalah penting, tak menjual sapi yang terindikasi mirip PMK. Jika ini terjadi tentu menyulitkan kami menangani PMK ketika sapinya berpindah tempat sehingga potensi penularan juga kian tinggi," tandasnya.
Meski PMK sangat cepat menular, namun kesembuhan juga sangat tinggi di atas 80 persen dan peluang pun kematian kecil.
Karena itu warga tak perlu panik ketika sapi yang dimiliki sakit dan berciri klinis PMK.
Pasalnya jika kemudian dijual, selain menyulitkan penanganan PMK, juga merugikan peternak tersebut lantaran harga jual pasti anjlok.
"Faktor ekonomi yang juga menjadi perhatian khusus kami, jangan sampai terjadi panic selling," tandas Taufik.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Disnak-Keswan-Tala-kembali-turun-ke-Desa-Bumijaya-1.jpg)