Fermentasi ala Banjar
Santap Nikmat dengan Jarum Tigarun, Menu Khas Warga di Kalimantan Selatan
Kuliner khas Banjar, yakni jaruk tigarun, pembuatannya hanya memerlukan tanaman tigarun, direndam di air hangat selama 3 jam.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Nah, menu ini sepertinya tidak ada di daerah lain. Apalagi konon, bahan utamanya makanan ini hanya ada banua Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan.
Jaruk tigarun. Nama yang asing, ya. Namun, jika orang Kalsel mendengar istilah itu disebut, maka terbayang pada salah satu kuliner khas Banjar.
Untuk jaruk tigarun berbahan tanaman tigarun yang biasa tumbuh di daerah pedesaan. Tanaman tigarun ini diambil bagian bunga dan daun muda menjadi makanan.
Cara pengolahannya, relatif mudah dan masyakarat Banjar banyak yang bisa membikinkan sehingga bisa diterapkan di rumah.
Baca juga: Aneka Rasa Tampuyak Durian, Kuliner Khas di Kalimantan Selatan
Baca juga: Mandai Tiwadak Kuliner di Kalsel, Makin Lama Disimpan Makin Nikmat Rasanya
Baca juga: Pulang Dari Ibadah Haji, 14.393 jemaah Haji Positif Covid-19, Ini Himbauan Kemenag
Tanaman jaruk tigarun tersebut diambil saat bunga atau kembangnya mekar. Dan biasanya tanaman tigarun memunculkan bunga di musim hujan.
Kemudian dibersihkan ditaruh di toples dan direndam di air hangat kuku dengan masa waktu minimal 3 jam dan selebihnya bisa berhari-hari.
Proses perendaman tadi memunculkan aroma khas. Saat proses makan, ambil jaruk tigarun dan ditempatkan di atas piring, kemudian tambahkan sedikit garam.
Air rendaman jaruk tigarun berasa agak asam terkadang agak pahit. Sedangkan tigarunnya tentu memiliki rasa yang sama namun bagi yang suka makanan ini tidak masalah.
Baca juga: Simpan Sabu di Ruang Tamu, Atung Diciduk Unit Reskrim Polsekta Banjarmasin Barat
Baca juga: Polsek Pelaihari Ringkus Dua Pencuri Motor, Pelaku Sasar Motor Tak Terkunci Stang
Baca juga: Korupsi Proyek Pembangunan Puskesmas Haur Gading di Kabupaten HSU, Akan Ada Tersangka Lain
Penuturan Odet, warga Banjarbaru, Kalimantan Selatan, makan siang dengan jaruk tigarun adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Apalagi ada sambal dan ikan sungai yang digoreng atau bisa juga ikan asin.
"Pasti makan juga jadi bertambah dengan sajian kuliner khas Banjar ini, silakan coba tentu rasanya ada sensansi tersendiri," tandasnya.
Jika beberapa artikel sebelumnya mengetengahkan makanan hasil fermentasi berbahan nabati, berikutnya adalah yang menggunakan bahan hewani. Apa itu? Yuk, klik lanjutan artikelnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)