Berita Banjarbaru
Geopark Nasional Meratus Kalsel Raih Nilai Tinggi, Disiapkan untuk Dapat Pengakuan dari UNSECO
Geopark Nasional Meratus menjadi calon kandidat aspiring UNESCO Global Geopark (UGGp) 2022, setelah mendapat nilai tinggi.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Diakuinya, suatu geopark oleh UNESCO menandakan jika Geopark tersebut memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang bernilai tradisional.
"Jika sudah diakui UNESCO, maka geopark itu artinya menjadi bagian sejarah kejadian dunia," kata Fajar.
Dampak dari Geopark Nasional Meratus yang diakui UNESCO, maka akan memajukan pariwisata Kalsel diiringi dengan dampak ekonomi dari ketersediaan akomodasi misalnya penginapan, transportasi dan kuliner.
Sedangkan Kalsel telah mengusulkan lima geosite batuan keras dari Geological Park (Geopark) Meratus untuk mendapatkan sertifikat UNESCO Global Geopark (UGG).
Lima geosite tersebut, yakni geosite Tahura Kabupaten Banjar, Cempaka pendulangan intan Banjarbaru, Tanjung Dewa Kabupaten Tanah Laut, Gunung Besar Kabupaten Tanah Bumbu dan Sekoyang Kabupaten Kotabaru.
Baca juga: Hari Ketujuh Pencarian Korban KM Teman Niaga, Tim Terpadu Batulicin Kalsel Temukan Satu Jenazah
Baca juga: Polres HST Akui Bubarkan Judi di Aruh Adat, Amankan Pelaku dan Bikin Kesepakatan
"Total sebenarnya yang ditemukan oleh UPN Yogyakarta yang menjadi mitra Pemprov Kalsel dalam pengusulan geopark internasional ada 68 geosite. Tapi kami putuskan sementara ini untuk pengusulan cukup lima dulu," tambah Kadis Pariwisata Kalsel, Syarifudin.
Lima geosite ini, lanjutnya, berpotensi besar mendapatkan pengakuan UNESCO. Pasalnya, usia batuan yang diusulkan sudah jutaan tahun dan memiliki karakter batuan yang unik.
Terlebih, geosite pendulangan intan di Kota Banjarbaru yang kini hanya tersisa satu di Indonesia. Sebelumnya, pendulangan intan juga ada di Papua, namun kini telah tutup atau habis.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
