Kriminalitas Nasional
Pria di NTT Ini Rudapaksa dan Cabuli Puluhan Remaja dan Anak-anak, Rekam Aksinya di Handphone
seorang calon pendeta atau vikaris di Alor, Nusa Tenggara Timur ini ditangkap petugas Polres Alor karena lakuakn Rudapaksa atau perkosa dan cabuli ABG
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang calon pendeta atau vikaris di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) berisial SAS (13) ditangkap petugas kepolisian.
Pasalnya calon pendeta ini tega Rudapaksa atau perkosa serta cabuli puluhan remaja dan anak-anak.
Nyelenehnya aksinya ini sebagian ia rekam dengan kamera Handphone (HP)
Kasus ini pun tengah ditangani Polres Alor.
Sedangkan pelaku SAS telah ditahan di Mapolres Alor sejak Senin (5/9/2022) pukul 21.00 WITA.
Baca juga: Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh yang Harus Diketahui, Jantung Hingga Penglihatan Bisa Bermasalah
Baca juga: Sempat Hilang di Perairan Karimun, ABK KM Berkah Ilahi Ditemukan Mengapung di Laut
SAS adalah warga asal Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Awalnya ada enam korban yang dicabuli dan diperkosa oleh SAS yang semuanya masih duduk di bangku SMP dan SMA di Kabupaten Alor.
Namun dari penyelidikan, ada 14 korban dan 10 di antaranya masih anak-anak. Sementara empat korban lainnya berusia 19 tahun.
Kasus tersebut berawal saat SAS dilaporkan AML (47) orangtua korban yang tercatat sebagai warga Desa Waisika, Kecamatan Alor Tengah Utara, Alor.
Laporan dilakukan di Polres alor pada 1 September 2022. Usai menerima laporan, SAS pun ditangkap di Kota Kupang.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Ariasandy mengatakan pencabulan dan pemerkosaan dilakukan SAS di beberapa lokasi.
Antara lain di rumah para korban, di ruangan konsistori atau ruangan persiapan ibadah dan di kamar tidur SAS di Pastori (rumah pendeta).
Perbuatan cabul juga dilakukan di dalam WC jemaaat gereja dan di pos pelayanan terpadu (posyandu) setempat.
Modus pelaku adalah mengajak korban yang masih duduk di bangku SMP dan SMA untuk datang ke kompleks gereja.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Banjarmasin Jumat, 16 September 2022, Simak Juga Cuaca Serang, Surabaya dan Bandung
Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas
Setelah itu para korban dipaksa berhubungan badan secara bergantian. Ariasandy mengatakan SAS melakukan pencabulan secara berulang kali.