Tips Sehat

Makanan Sehat yang Bisa Jadi Alternatif untuk Sarapan, dr Zaidul Akbar Sebut Tak Sebabkan Kantuk

dr Zaidul Akbar bagikan resep sarapan yang baik dan menghindarkan kantuk, simak penjelasannya mengenai nutrisi yang baik pada pagi hari

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
tangkapan layar kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar bagikan resep sarapan pagi. Juga bisa untuk menghidarkan kantuk 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penggagas kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar menjelaskan makanan-makanan sehat yang bisa jadi alternatif untuk sarapan.

Diterangkan dr Zaidul Akbar, produk makanan yang tidak sehat terutama dimakan di pagi hari justru akan membuat tubuh tidak bugar dalam beraktivitas.

Selain itu, makanan yang tidak mengandung nutrisi seimbang efeknya akan langsung terasa pada tubuh misalnya menyebabkan kantuk di pagi hari.

Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari, dalam ilmu kesehatan, sarapan dianjurkan agar dapat menjadi energi dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Baca juga: Ingat Jangan Makan dan Minum Berdiri, dr Zaidul Akbar Ungkap Rentan Terkena Penyakit Ini

Baca juga: Cegah Kolesterol Tinggi di Tahun 2023, dr Zaidul Akbar Bagikan Tips Sederhana Mengatasinya

dr Zaidul Akbar menjelaskan di antara produk makanan yang hendaknya tidak dimakan pada pagi hari, salah satunya nasi uduk.

"Nasi uduk itu bukan hanya nasi isinya, ada gorengan, sambal, kerupuk, tempe orek, minumnya teh manis, wajar sampai kantor ngantuk isinya karbo semua, maka yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki makan," terang dr Zaidul Akbar.

Jika makan diperbaiki maka efeknya akan luar biasa, asalkan mengerti jenis atau kandungan yang dimakan.

Yang menjadi kesalahan umum dilakukan sebagian orang, mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.

Cara agar tidak mengantuk, atau tubuh tidak terbebani adalah jangan memasukkan gula berlebihan di pagi hari.

"Tak ada gula pasir saat sarapan di pagi hari, kalau minum kopi, yang pahit saja, makannya kurma karena manis, tehnya tawar, kopinya tawar kurmanya manis, selesai," papar dr Zaidul Akbar.

Dari kurma tersebut mendapatkan asupan gula yang benar, kemudian tidak mengandung banyak karbohidrat.

Jikalau Anda ingin beraktivitas secara stabil, jangan terlalu banyak gula olahan di sarapan, maka jika tetap harus makan nasi, kurangi porsi nasi dan perbanyak protein.

Makanan sehat memiliki khasiat yang sangat berpengaruh untuk keberlangsungan tubuh.

Jika yang dikonsumsi adalah makanan yang tak sehat, maka bisa menjadi sumber penyakit.

dr Zaidul Akbar menjelaskan konsep makanan sehat sebenarnya lebih mudah diterapkan saat Ramadhan, namun bisa pula diterapkan di luar bulan Ramadhan.

"Makanan sehari-hari yang dikonsumsi kalau boleh dibongkar banyak sekali masalah, misalnya bala-bala, bolehkah makan bala-bala, bakwan, gorengan? Boleh saja, cuma sebenarnya kalau mau naik kelas dari segi makan, bisa saja mengurangi makanan berbahan tepung terigu, berminyak," terang dr Zaidul Akbar.

Baca juga: 8 Olahraga Ini Bisa Menurunkan Berat Badan, Nomor Satu Sangat Mudah Dilakukan

Baca juga: Rekomendasi Makanan bagi Pekerja Shift, dr Zaidul Akbar Imbau Perbanyak Minum Air Putih

Sebagaimana diketahui, tepung adalah karbohidrat ketika berlebihan dan tidak terpakai masuk dalam tubuh, diubah menjadi lemak dan menumpuk di badan. Sama halnya dengan minyak yang dipakai akan membebani tubuh kita.

Kalau sudah mengerti konsepnya, dapat mengganti jenis makanan yang tidak sehat secara perlahan.

Jenis bahan makanan lokal yang sehat di antaranya ada talas, ubi, kelapa, kurma, blueberry, jeruk nipis.

Dalam video tersebut, dr Zaidul Akbar mencontohkan cara membuat salah satu resep makanan sehat.

Pertama-tama, dia menuangkan beberapa sendok kelapa parut, kemudian ditambahkan sedikit garam mineral, bukan garam dapur, selanjutnya ditambahkan gula yang berasal dari tebu.

Selanjutnya bahan lainnya ada talas, bahan ini bisa direbus terlebih dahulu.

Ubi dan talas adalah sumber karbohidrat, talas yang sudah direbus dibubuhi kelapa parut yang sudah ditambahkan garam dan gula tebu tadi sebagai cocolan atau perasa pada talas.

"Bisa dijadikan seperti sandwhich, karbonya dapat, seratnya dapat, talas dan kelapa memiliki serat yang tinggi, ada garam sumber mineral, dan gula tebu, tetap enak dan sehat," paparnya.

Ia pun menyebut pembuatan makanan itu lebih mudah dibandingkan membuat bakwan.

Orang zaman dulu bahkan tidak mengenal atau tidak familiar dengan terigu, dan lebih sering mengkonsumsi jenis ubi-ubian misalnya talas, singkong, atau ubi.

"Aslinya tidak kenal dengan gluten-glutenan, tapi karena sudah terjerat dengan rasa-rasa lemak trans," urainya.

Bahan pangan lainnya ada telur, cara makan yang benar adalah dengan cara direbus, tak perlu macam-macam cara pengolahannya. Telur sehat memiliki sumber nutrisi tinggi bagi tubuh mengandung omega 3.

Karena itu, ia menyebut membuat makanan sehat tidak seribet yanhg dipikirkan, tak perlu juga merogoh kocek dalam-dalam.

Selain itu ada madu, jika susah mendapatkannya ada alternatif lain yakni air kelapa tua.

Air kelapa tua bisa dicampurkan gula tebu atau gula jawa, bisa memberikan efek menyejukkan karena menghidrasi tubuh.

Terapan konsep makanan sehat, bisa dilakukan kapanpun tak hanya di bulan puasa saja.

Makanan lain yang bisa dirutinkan sehari-hari adalah kurma, yang mengandung gula tinggi sekitar 75 persen.

Agar tubuh tidak terlalu menyerap tinggi gula dari kurma, maka makan kurma bisa dicocol dengan butter lemak hewani yang alami. Hal ini pernah dicontohkan Rasulullah SAW.

"Maka kurma itu akan sangat powerfull untuk tubuh kita, apalagi misalnya kita agak banyak makan kurma tak khawatir lagi karena ada lemaknya dari butter," kata dr Zaidul Akbar.

Selain menggunakan lemak hewani dari butter, bisa juga kurma dicocol menggunakan lemak nabati yakni kelapa parut.

Apabila makan-makanan sehat sebagaimana yang dicontohkan di atas setiap hari maka sel-sel tubuh akan kinclong dan glowing.

Tonton Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved