Berita HSU

Ratusan Guru Kabupaten HSU Ikut Seminar Pendidikan Nasional Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka

Yayasan Ihsanul Amal Alabio menggelar seminar nasional implementasi Kurikulum Merdeka diikuti para guru di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai (HSU).

Penulis: Dony Usman | Editor: Alpri Widianjono
PROKOPIM KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Seminar pendidikan nasional dengan tema Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka bagi para guru Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang digelar Yayasan Ihsanul Amal Alabio di Aula KH DR Idham Chalid, Sabtu (21/1/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Seminar pendidikan nasional bertema Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka bagi para guru di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) digelar Yayasan Ihsanul Amal Alabio, Sabtu (21/1/2023).

Kegiatan ini diadakan di Aula KH DR Idham Chalid, Kota Amuntai, Kabupaten HSU, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Menghadirkan pembicara, Shobikhul Qisom, yang merupakan Ketua Share Edu Indonesia dan Pelatih Ahli Guru Penggerak dari Surabaya, Jawa Timur, seminar ini dibuka Pj Bupati HSU, R Suria Fadliansyah.

Ketua Yayasan Ihsanul Amal Alabio, Sukiman, mengatakan, seminar ini sebagai satu bentuk komitmen SIT Ihsanul Amal Alabio sebagai lembaga pendidikan mandiri.

Baca juga: Tempat Haul Guru Sekumpul di Rumah Gubernur Kalsel Dipasang CCTV dan Perangkat Memperkuat Sinyal

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Terlindas Trailer di Antasan Senor Kalsel Saat Mendului Sebuah Mobil

Baca juga: Kecelakaan Maut di Antasan Martapura Kabupaten Banjar, Korban Sudah Tak Bernyawa di Kolong Truk

Tentunya, untuk mendukung pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan untuk pengembangan mutu pendidikan,  serta membentuk pelajar berkarakter dan maju. 

"Untuk itu, Ihsanul Amal berupaya untuk bersinergi dengan tokoh masyarakat, orangtua, ulama, pemerintah, serta SDM internal yang ada di Ihsanul Amal,” katanya.

Kemudian, dengan narasumber yang dihadirkan di seminar ini diharapkan bisa membedah implementasi Kurikulum Merdeka.

Sehingga, peserta bisa mengadopsi maupun mengadaptasikan secara cepat dan tepat baik bagi guru maupun orangtua.

Baca juga: Pengemudi Mobil Tabrak 4 Murid SD di Kabupaten Tala Kalsel Dikejar Warga, Dua Bocah Tewas

Baca juga: Rumah Penemu Piring Berhuruf Arab di Sungai Rangas Kabupaten Banjar Kalsel Sepi Pengunjung

Baca juga: Satu Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Tanah di Tabalong Jalani Proses Hukum, Satu Masih DPO

"Kurikulum Merdeka Belajar banyak mengadopsi falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu menjadikan sekolah sebagai wadah yang aman, nyaman dan menyenangkan untuk anak menimba ilmu. Sehingga nantinya membentuk generasi yang berakhlak dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara,” tambahnya  

Terpisah, Pj Bupati HSU Suria Fadliansyah, mengatakan, saat pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak pada dunia pendidikan yang membuat pembelajaran hanya dilakukan di rumah secara daring. 

”Hal ini berdampak pada keefektifan kegiatan belajar mengajar dan pembentukan karakter siswa,” katanya.

Sehingga dengan adanya seminar ini, diharapkannya bisa membangkitkan semangat, baik guru sebagai garda terdepan pendidikan ataupun orangtua untuk lebih sadar akan pentingnya pendidikan demi kemajuan dan masa depan anak. 

Baca juga: Pernikahan Dini di Kalsel, Dispensasi Nikah Harus Melalui Sidang dan Diputuskan oleh Hakim

Baca juga: Hamil di Luar Nikah Salah Satu Pemicu Pernikahan Dini, 250 Warga di Bawah Usia 19 Menikah di Kalsel

Baca juga: Narkoba di Kalsel - Sempat Coba Kabur hingga Tabrak Warung, Pelaku Dibekuk Jajaran Polres Tabalong

Sementara itu, Shobikhul Qisom, dalam seminarnya menekankan pentingnya peran dari kesadaran untuk membangun tanggungjawab belajar, baik dari para guru, murid, orangtua dan pemerintah.

"Maka dari itu sebelum kita mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar hendaknya kita terlebih dari sadar akan tanggungjawab belajar," ucapnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved