VIDEO Banjir Landa 8 Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalsel, 14 Sekolah Ikut Terdampak

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Banjir di Kalsel. Meningkatnya debit sungai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, menimbulkan dampak terendamnya sejumlah wilayah.

Tak hanya beberapa ruas jalan di Kota Amuntai, Kabupaten HSU yang tergenang sejak Senin (27/2/2023) sore, permukiman dan fasilitas publik juga ada yang terdampak.

Meski ada sejumlah titik ruas jalan yang terendam namun masih tidak menimbulkan terputusnya arus lalulintas karena kendaraan bermotor masih bisa melintas

Berdasarkan data BPBD HSU, hingga Selasa (28/2) siang, sudah ada 8 dari 10 kecamatan di Kabupaten HSU yang terdampak dari meluapnya air sungai.

Dari 8 kecamatan itu, ada 54 desa dan kelurahan yang terdampak, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Amuntai Selatan.

Baca juga: Banjir di HST Kalsel Sudah Surut, Tercatat Ada 4.181 Jiwa Terdampak Banjir

Baca juga: Nenek 65 Tahun di Tanbu Tewas Terbakar, Kapolsek Kusan Hulu Sebut Asal Api dari Kamar Korban

Baca juga: BREAKING NEWS - Api Mengamuk di Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu, 1 Orang Meninggal

Kemudian, dari semua desa yang terkena luapan air sungai itu, untuk  rumah terdampak sebanyak 482 buah atau 589 kepala keluarga.

Selain itu, jugaa 14 sekolah yang terkena banjir dan ada 3 fasilitas umum lainnya yang terdiri dari Pasar Alabio, Kantor Desa Harusan Telaga, Kantor Desa Hambuku Pasar dan Posyandu Sungai Pandan Hilir.

Meski ada belasan sekolah yang terkena dampak rendaman luapan air sungai, hingga saat ini masih belum ada yang terganggungnya aktivitas belajar mengajar.

Disampaikan Plt Kepala Pelaksana BPBD HSU, Moch Arifil, Selasa (28/2/2023) menyampaikan, saat ini memang terjadi adanya peningkatan debit air sungai.

"Data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Hulu Sungai Utara itu dilihat memang ada kenaikan yang cukup signifikan," ujarnya.

Baca juga: Divonis 3 Tahun Penjara, Terpidana Korupsi Puskesmas Haur Gading Dijebloskan ke Lapas Amuntai

Baca juga: Korupsi Dana Desa, Hukuman untuk Mantan Kades Sungai Kupang di Kotabaru Ini 15 Bulan Penjara

Baca juga: Perjuangkan Hak, Puluhan Nasabah AJBB Datangi Kantor Cabang Bumiputera di Banjarbaru

Sehingga, menyebabkan munculnya beberapa genangan di beberapa lokasi, namun tidak terjadi di semua kecamatan.

Pihaknya terus melakukan pemantauan dan pendataan untuk lebih memastikan dampak dari kenaikan debit air sungai ini.

Relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD HSU juga telah dikerahman ke lapangan untuk memantau langsung lokasi yang terdampak.

Menurutnya, adanya peningkatan debit air sungai ini tidak lain akibat tingginya curah hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu juga ditambah kiriman dari daerah tetangga karena aliran Sungai Nagara yang ada di HSU merupakan pertemuan dari aliran Sungai Tabalong dan aliran Sungai Balangan.

Baca juga: E-TLE Mobile Siap Beroperasi, Besok Satlantas Polres Banjarbaru Mulai Terapkan Tilang Elektronik

Baca juga: Pelaku Pencurian Motor yang Telah 9 Kali Beraksi Didor di Kabupaten Tabalong Kalsel

Baca juga: Bawa Kabur Motor dari Bengkel, Begini Modus Pencuri Motor di HSU Lakukan Aksinya

"Kami juga terus lakukan pemantauan kondisi terkini debit air sungai melalui Early Warning System," katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)