Ekonomi dan Bisnis
Manfaatkan Limbah Sampah Organik untuk Budi Daya Maggot di Murung Ilung Kabupaten Balangan
Warga Desa Murung Ilung, Kabupaten Balangan, manfaatkan sampah organik dan kotoran ayam sebagai pakan maggot. Permintaan akan ulat ini cukup tinggi.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Sampah dari warga Desa Murung Ilung, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), tidak hanya dibuang begitu saja.
Untuk sampah organik dikumpulkan dan menjadi pakan ulat maggot.
Melalui kelompok yang juga mendapatkan pembinaan dari pemerintah desa, sampah organik digunakan untuk budi daya maggot.
Maggot merupakan belatung atau bernga/berenga adalah larva dari lalat.
Tempayak ini biasa ditemukan pada barang-barang yang membusuk, yaitu bangkai, buah, atau sayur-mayur yang rusak.
Baca juga: Syuting Film WLCFBB di Air Terjun Bajuin, Bupati Tala Sukamta Adu Akting dengan Marcel Chandrawinata
Baca juga: Kelistrikan Dioptimalkan Sebelum Presiden Joko Widodo ke Pasar di Kota Martapura
Melalui budi daya maggot ini, dapat dijadikan bahan pakan yang lebih murah, bisa digunakan untuk pakan ternak, pakan ikan dan pakan burung.
Kepala Desa Murung Ilung, Syahroni, Minggu (12/3/2023), mengatakan, saat ini untuk memenuhi pakan maggot, selain mengumpulkan dari sampah warga, juga mencari sampah organik di pasar.
Selama ini masih belum bisa menampung sampah dari desa lain. Karena untuk mesin mengolahan sampah, masih berasa di loksi yang melewati jalan hauling perusahaan pertambangan.
Saat ini sudah dibangun gudang pengolahan sampah. Tinggal menungu pembangunan jalan menuju ke gudang tersebut.
Budi daya maggot bisa menjadi salah satu solusi untuk pengurangan sampah yang terbuanh di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Merah.
Baca juga: Rayakan HUT ke-13 PT Rocket Chicken Indonesia, Karyawan dan Warga Berzumba di Murdjani Banjarbaru
Baca juga: Menjelang Ramadhan 2023, Wisata Religi Kubah Datu Abdussamad Marabahan Kalsel Dipadati Peziarah
Untuk sampah kertas dan plastik, sudah dilakukan pemilahan oleh pemungut sampah yang dijual kembali ke pengepul.
Sedangkan untuk sampah organik, masih belum banyak yang mengolahnya.
"Untuk penjualan, kami tidak ada kesulitan. Bahkan kami kesulitan memenuhi permintaan karena sampah organik yang didapat juga terbatas," ujar Syahroni, Minggu (12/03/2023).
Pada gudang budi daya maggot di Desa Murung Ilung, memiliki 19 ruang. Dalam satu ruang bisa menghasilkan 40 kilogram maggot dengan masa budidaya selama 21 hari.
Masih kata Kades Syahroni, saat ini tengah mempersiapkan pembuatan jalan menuju ke gudang mengolah sampah.
| Penerbangan Langsung ke Arab Saudi, Dosen Ibitek Banjarmasin Ungkap Dampak Ganda Ekonomi Kalsel |
|
|---|
| Selesaikan Masalah Condotel, Grand Tand Hotel Lakukan Pemecahan Sertifikat, Investor Diminta Sabar |
|
|---|
| Belum Ada Koperasi Merah Putih di Kalsel Terima Kredit Perbankan, KMP Tetap Wajib Penuhi Kelayakan |
|
|---|
| Usaha KMP di Kalsel Mulai Berdetak, Koperasi Kintapura Tanahlaut Jual Lele 250 Kg |
|
|---|
| Penerbangan Perdana Air Asia Banjarmasin-Kuala Lumpur Resmi Dibuka, Bawa 180 Penumpang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Budi-daya-ulat-maggot-di-Murung-Ilung-Paringin-Balangan-Provinsi-kalsel-Minggu-120302023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.