Ramadhan 2023

Tertutup Awan Tebal, Hilal di Banjarmasin Tak Terlihat

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, M Tambrin, mengatakan, posisi hilal untuk penentuan 1 Ramadhan 2023 tertutup awan tebal.

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Kepala Kantor Wilayah (Kantor) Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel, M Tambrin, memantau posisi hilal dari atap Hotel Zuri Express, Kota Banjarmasin, Rabu (22/3/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Hilal di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel),  kembali tak terlihat, Rabu (22/3/2023) petang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan (Kemenag Kalsel), HM Tambrin, mengatakan, posisi hilal tertutup awan tebal.

"Ada awan tebal, sehingga hilal tidak terlihat," kata HM Tambrin, saat melakukan pemantauan dari puncak Hotel Zuri Express, Banjarmasin.

Pada tiga setiap tahun terakhir, posisi hilal di Kota Banjarmasin tak pernah terlihat, baik pemantauan penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

Kondisi tersebut juga diakui Tambrin. Bahkan, pemantauan hilal sudah dilakukan di tiga tempat berbeda. Dari Bank Kalsel, Hotel Delima, dan sekarang Hotel Zuri Express.

Baca juga: Link Live Streaming Sidang Isbat dan Pantauan Hilal Awal Ramadhan 2023 di TV One Hingga Kemenag

Baca juga: Buaya Kuning Tangkapan di Kabupaten Tapin, Amang Yunus: Silakan Kalau Mau Adopsi

Baca juga: Buntut 3 Warga China Tewas di Terowongan Tambang Kabupaten Kotabaru, Operasional PT SDE Dihentikan

Menurut Tambrin, hal itu lantaran letak geografis Kalsel. "Posisi Kalsel ada awan tebal karena air laut," ujarnya.

Kendati demikian, Tambrin menyebut ada kemungkinan pelaksanaan puasa 1 Ramadhan di Indonesia dimulai bersamaan pada Kamis (22/3/2023).

Berdasarkan Imkan Rukyah, posisi hilal di beberapa wilayah Indonesia sudah memenuhi kriteria, yakni tinggi hilal mar’i minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.

Tinggi mar’i adalah tinggi sebuah benda langit dari ufuk menuju titik zenith hingga melintasi benda langit dimaksud, dengan referensi permukaan Bumi dan memperhitungkan sifat pembiasan atmosfer (toposentrik-atmosferik).

Sedangkan elongasi haqiqy adalah jarak lengkung atau jarak sudut antara dua buah benda langit, dengan referensi pusat bola Bumi (geosentrik).

Baca juga: Sidang Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Banjarbaru, Saksi Sebut Tidak Pernah Keluarkan Nota Kosong

Baca juga: Kembang Api di Gambut Terbakar, Pikap Pengangkut Ini Rusak Berat, Ini Identitas Pemiliknya

Baca juga: BREAKING NEWS : Kembang Api di Atas Pikap Terbakar, Warga Gambut Geger Rentetan Ledakan Terdengar

Berdasarkan perhitungan data astronomis dengan Hotel Zuri Express tanggal 29 Sya'ban 1444 Hijriah/22 Maret 2023 Masehi, ijtima terjadi pada Rabu (22/3/2023) pukul 01.25 Wita.

Dengan ketinggian hilal pada saat Matahari terbenam pukul 18.32 Wita yaitu 7° 46' 47" (di atas ufuk), sudut elongasi bulan 8° 52' 06" dan umur bulan dihitung sejak terjadinya ijtima' yaitu  jam 17 jam 07 menit.

Berdasarkan hasil hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia diketahui bahwa parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Papua (tinggi +6,78º, elongasi 7,94, umur bulan 15,40 jam dan lama hilal 31 menit 31 detik).

Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh (tinggi +8,73º 49’, elongasi 9,54º, umur bulan 18,44 jam dan lama hilal 39 menit 49 detik).

Dengan hitung-hitungan itu, Tambrin meminta umat muslim di Kalsel untuk tetap menunggu hasil sidang isbat.

Baca juga: THM di Banjarbaru Dilarang Beroperasi Selama Ramadhan 2023, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar

Baca juga: Dua Orang dan Paket Sabu Diamankan Polisi di Pos TPA Telang Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved