Berita Banjarmasin

Ditreskrimsus Sosialisasikan Penanganan Karhutla kepada Pengusaha Sawit di Kalsel

Polda Kalsel memiliki aplikasi Bekantan yang digunakan untuk memantau hotspot

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/frans rumbon
Suasana talkshow terkait strategi pencegahan dan penanganan karhutla. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) menjadi salah satu ancaman di Kalimantan Selatan (Kalsel) saat memasuki musim kemarau 2023.

Terkait hal ini, Polda Kalsel melalui Ditreskrimsus menekankan agar pihak swasta khususnya perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit untuk ikut berpartisipasi menghadapi potensi ancaman ini.

Perusahaan-perusahaan diharapkan ikut berperan dalam melakukan pemantauan hotspot yang muncul dan berpotensi terjadinya kebakaran lahan.

Hal ini pula yang dipaparkan perwakilan dari Ditkrimsus Polda Kalsel, Andreas saat mengisi kegiatan Talkshow Strategi Pencegahan dan Pengendalian Karhutla di Kalsel, yang dilaksanakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapkindo) Cabang Kalsel, Jumat (12/5/2023) di Hotel Harper Banjarmasin.

Baca juga: Tim Penanganan Karhutla Dibentuk, KPH Tabalong Bakal Aktifkan 66 MPA di 32 Desa 

Andreas membeberkan bahwa Polda Kalsel memiliki aplikasi Bekantan yang digunakan untuk memantau hotspot yang berpotensi terjadinya karhutla.

"Aplikasi ini terus diupdate. Dan juga ada beberapa aplikasi-aplikasi lainnya yang bisa digunakan, silakan di maksimal untuk memantau hotspot di wilayah masing-masing," ujarnya.

Ditambahkannya strategi pencegahan juga saat ini terus dilakukan, dan tentunya tidak jauh dari aturan-aturan yang sudah ada.

Kasubdit Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah yang juga ikut memberikan materi dalam talkshow mengatakan ada beberapa strategi yang disiapkan untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya karhutla.

"Ada beberapa strategi, namun yang saat ini menjadi konsentrasi kami adalah bagaimana menyediakan cadangan air, di antaranya membuat embung air dan sebagainya. Makanya perusahaan-perusahaan silakan siapkan cadangan air. Agar ketika terjadi karhutla, dampaknya tidak besar," jelasnya.

Talkshow ini dihadiri oleh para pengusaha sawit yang ada di Kalsel, dan acara dilanjutkan Rakercab Gapki Cabang Kalsel.

Sementara itu Ketua Gapki Cabang Kalsel, Eddy Binti berharap melalui talkshow ini, potensi terjadinya karhutla di Kalsel bisa diminimalisir.

"Apalagi informasinya di 2023 ini merupakan siklus terjadinya kemarau panjang sehinga berpotensi terjadinya karhutla. Dan Gapkindo Kalsel pun juga berkomitmen untuk mengantisipasi terjadinya karhutla ini," katanya.

Berbagai upaya penanganan karhutla sendiri lanjutnya akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan sawit yang bernaung di Gapkindo Kalsel.

"Selain menyiapkan embung dan pos pantau, juga akan melakukan upaya lain misalnya menggandeng kelompok tani relawan, seperti masyarakat peduli api hingga BPK," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved