Berita Kotabaru

Pasca Kaki Suami Diamputasi, Perantau Asal Jawa Timur Ini Bingung Memikirkan Biaya Perawatan 

Rahmawati, istri Muniri (36) perantau asal Pamekasan kini teramat bingung pasca operasi amputasi terhadap suaminya

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/dok
Muniri masih terbaring pasca operasi amputasi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Rahmawati, istri Muniri (36) kini teramat bingung. Suaminya dalam proses penyembuhan pasca operasi amputasi.

Pasca operasi, kini dua hari sekali rutin ia harus periksa dengan merogok kocek Rp 300 ribu.

Kebingungannya bertambah, sekarang dirasakan Rahmawati karena ia tidak bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan karena harus merawat suami.

"Dua hari sekali kontrol. Biaya setiap kontrol Rp 300 ribu," tutur perempuan berusia 31 tahun ini kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Kasus Diabetes di Banjarmasin Nomor 5 se-Kalsel pada 2022, Kader Sosialisasikan Pencegahan

Baca juga: Petugas Puskesmas Uren Kabupaten Balangan Periksa Langsung Warga Mauya Penderita Diabetes

Baca juga: Terapi Bekam untuk Penderita Diabetes, dr Zaidul Akbar Sebut Baik untuk Perbaiki Fungsi Organ Dalam

Sebagai istri, Rahmawati selain merawat suaminya yang kini cacat permanen pasca amputasi karena penyakit diabetes akut. Namun, sebagai tulang punggung keluarga, ia juga harus memikirkan kebutuhan anak-anak.

"Terus terang saya begitu bingung. Bagaimana ini," ucap Rahmawati perantau asal Pamekasan, Jawa Timur.

Sebagai perantau dan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Tirawan, Desa Tirawan, Kecamatan Pulaulaut Sigam. Selama sang suami tidak bisa bekerja, ia tidak punya penghasilan.

Rahmawati berharap ada perhatian pihak atau donatur yang empati membantu biaya penyembuhan untuk suaminya.

"Mudah-mudahan ada yang membantu. Sekarang saya sudah sangat bingung. Tidak bisa kerja karena harus rawat suami," terang Rahmawati.

Sekadar diketahui, Rahmawati dan Muniri suaminya, meratau dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur ke Kotabaru pada tiga bulan lalu dengan harapan kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.

Sebelum kondisi memilukan ini, Muniri, suaminya sempat memulai usaha jualan pentol (Cilok) keliling. Namun,  usaha untuk mendapatkan penghasilan keluarga itu kini terhenti.

Muniri kini kehilangan kaki kanannya pasca operasi amputasi karena penyakit diabetes yang dialaminya.

Baca juga: Kayu Manis Baik untuk Penderita Diabetes, dr Zaidul Akbar Beberkan Resep Alami

Tindakan itu terpaksa dilakukan, sebab kaki pada bagian lutut mengalami pembusukan dan mengeluarkan aroma tidak sedap.

Berawal dari kecelakaan tunggal dialami ketika jualan pentol keliling. Keluarga mengira luka lecet biasa pasca kecelakaan.

Sempat dirawat secara mandiri di rumah, namun tak kunjung sembuh. Sebaliknya luka di kaki Muniri setiap hari kian mengkhawatirkan. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved