Idul Adha 2023

Puluhan Ekor Hewan Ternak dari Sulawesi Tiba di Kotabaru, Petugas Keswan Turun Lakukan Pemeriksaan

Petugas Kesehatan Hewan (Keswan) Kotabaru memeriksa kesehatan hewan di tempat salah satu penampungan hewan ternak di Desa Sarangtiung

Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Khairul untuk BPost
Petugas Keswan Kotabaru memeriksa kesehatan hewan ternak datang dari luar Kotabaru, Rabu (14/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Petugas Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru memeriksa kesehatan hewan di tempat salah satu penampungan di Desa Sarangtiung, Kecamatan Pulaulaut Sigam, Kabupaten Kotabaru.

Pemeriksaan lanjutan ditempat penampungan itu karena ada puluhan ekor hewan ternak yang baru didatangkan dari daerah Sulawesi. 

Koordinator Hewan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru, drh Khairul Saleh mengatakan hasil pemeriksaan ternak jenis kambing dan sapi tersebut dinyatakan sehat.

Menurut Khairul, ternak baru didatangkan dari Sulawesi sebanyak 78 ekor, terdiri dari kambing peranakan etawa 50 ekor dan sapi bali 28 ekor.

"Alhamdulillah sehat. Kambingnya juga bagus-bagus, gemuk-gemuk. Jadi gak kecewalah pembeli," kata Khairul.

Baca juga: Petugas Keswan di Kabupaten Kotabaru Terima Laporan Hewan Ternak Sakit Mengarah Suspek Jembrana

Baca juga: Pasaran Sapi Limosin Masih Lesu, Peternak di Tanahlaut Ini Menduga Banyak Pasokan dari Luar Pulau 

Meski ada kenaikan harga, hanya sedikit dan tergantung besar dan kecilnya hewan ternak tersebut. Mulai dari harga Rp 16 juta sampai Rp 23 juta per ekor.

"Harga 16 juta dapat daging mungkin 60an kilogram kurang lebih. Kalau 23 juta, lebih satu pikul (100 kilo)," kata Khairul.

Ia menambahkan, terkait pemeriksaan kesehatan hewan ternak akan dibagi empat tim karena Idul Adha tinggal dua pekan.

Baca juga: Dekati Hari Raya Iduladha 2023, Harga Jual Sapi Bali Mulai Menanjak Jadi Segini

Tim berjumlah empat orang dokter, nantinya dibagi ke beberapa tempat untuk pemeriksaan antermortem atau mengarah ke kesehatan. 

"Jadi (pemeriksaan) lebih ke kesehatan sebelum dipotong. Post mortem setelah dipotong lebih ke arah jeroan, organ-organ dalamnya," jelas Khairul. (Banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved